Batanghari, Gatra.com - Hubungan Bupati Batanghari Syahirsah SY dengan Wakil Bupati Batanghari Sofia Joesoef kembali memanas. Sofia tidak terlihat dalam prosesi pelantikan 58 pejabat eselon III dan eselon IV di ruang pola besar Kantor Bupati Batanghari, Kamis pagi (12/9).
Sofia mengaku tidak pernah menjalin komunikasi dengan Bupati Batanghari Syahirsah SY dalam hal kebijakan. Bahkan dia tidak pernah mendapat undangan pelantikan pejabat sejak menjadi pendamping Syahirsah.
"Kalau paripurna hanya formalitas saja, ketawa-ketawa, ngobrol-ngobrol begitu saja. Tapi kalau membicarakan masalah kebijakan tidak ada sama sekali," ujar Sofia kepada Gatra.com di rumah dinas Wabup Batanghari, Kamis (12/9).
Baca Juga: Wabup Batanghari Tidak Pernah Diundang Pelantikan Pejabat
Ketua DPD PAN Batanghari ini berujar mungkin hubungan baik dengan Bupati Syahirsah hanya berjalan tiga bulan atau lima bulan kurang lebih.
"Meja saya bersih, tidak ada surat dan map. Daripada saya nongkrong di kantor, mendingan saya di rumah. Kalau ada yang ditandatangani, saya tandatangani," ucapnya.
Seharusnya apabila Bupati tidak ada, kata Sofia, baik itu surat tugas maupun tidak ada surat tugas, pelaksana tugas adalah Wakil Bupati. Tapi dia tidak tahu kalau surat di ruangan Bupati langsung diatar ke meja Sekda atau diantar kemana.
"Saya tidak paham. Sepanjang surat itu tidak prinsip, bisa langsung ke Wakil Bupati. Saya contohkan, Bupati Tanjung Jabung Barat, Bupati Tebo, mereka berbagi tugas. Saya akrab dengan pak Amir Sakib, saya tanya soal pemerintahan, beliau jawab kami berbagi tugas dan Wabup Sahlan juga berbagi tugas," kata mantan anggota DPRD Provinsi Jambi ini.
Baca Juga: Sebanyak 58 Pejabat Batanghari Diambil Sumpah
Ia menyadari surat bersifat prinsip harus langsung ke Bupati Batanghari. Namun selama menjabat Wabup Batanghari, Sofia sama sekali tidak pernah menerima surat bersifat tidak prinsip.
"Mungkin dia menganggap enteng karena saya perempuan. Tapi jangan salah. Dia itu kalau tidak saya, tidak bisa jadi Bupati," katanya.