Jakarta, Gatra.com - Penyidik KPK Novel Baswedan dan Tsani Annafari menemui puluhan mahasiswa dari berbagai universitas yang menggelar aksi dukungan terhadap KPK yang sedang dilemahkan.
"Kita tahu bahwa memberantas korupsi tidak mudah, kita tahu. Gangguan dari mana-mana terjadi tapi kita juga harus tahu bahwa korupsi adalah sesuatu hal yang luar biasa maka dukungan dan perhatian atau upaya berjuang untuk Korupsi adalah suatu hal yang harus dijaga," ujar Novel didepan lobby Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).
Novel mengatakan bahwa orang-orang yang selalu berupaya menggagalkan korupsi belakangan memutar balikan fakta. Tetapi harus disadari bahwa kepentingan rakyat Indonesia adalah kepentingan yang sangat mendasar sehingga berjuang untuk mendukung KPK adalah sesuatu yang layak untuk diperjuangkan dan suatu hal yang penting untuk selalu mendapat perhatian.
"Kita tidak boleh lelah kita tidak boleh menyerah dengan segala fitnah yang disampaikan, dengan segala upaya memutarbalikkan fakta atau upaya apapun dalam rangka menggagalkan, menjatuhkan, mematikan dan melemahkan semua upaya pemberantasan korupsi," jelas Novel.
"Apapun resikonya tidak boleh kita biarkan. Kita adalah pemuda yang menjadi harapan bangsa. oleh karena itu teruslah berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara."
Sementara penasihat KPK, Tsani Annafari menyebut KPK memang menghadapi periode paling sulit karena KPK dilemahkan dari dua sisi yang utama.
"Pertama secara kelembagaan, melalui revisi UU KPK, lembaga kita dilemahkan kemudian juga tata kelola organisasi ini dilemahkan dengan cara yang sangat sistematis. disaat yang sama dilakukan pelemahan nanti orang-orang yang akan menghancurkan KPK luar dalam," jelas Tsani.