![](https://static.gatra.com/foldershared/images/2019/erry/09-Sep/jpg.jpg)
Tokyo, Gatra.com - Menteri Lingkungan Jepang, Shinjiro Koizumi menginginkan negaranya agar menutup reaktor nuklir untuk menghindari terulangnya bencana Fukushima pada 2011 lalu.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (12/9), putra dari mantan Perdana Menteri, Junichiro Koizumi ini mengaku dirinya merupakan seorang pembela anti-nuklir. Hal itu memungkinkan terjadinya kontroversi dalam Partai Demokrat Liberal yang berkuasa. Di mana mereka mendukung kembalinya tenaga nuklir di bawah aturan keselamatan baru yang diberlakukan setelah tragedi Fukushima.
"Saya ingin mempelajari bagaimana kita akan menghancurkan mereka, bukan bagaimana mempertahankannya," ujar Shinjiro Koizumi pada konferensi pers pertamanya saat menjabat menteri, Rabu malam (11/9).
Regulator nuklir Jepang berada dalam pengawasan Kementerian Lingkungan.
Sebelumnya, tiga reaktor di stasiun Fukushima Daiichi yang dijalankan oleh Tokyo Electric Power meleleh setelah terkena gempa besar dan tsunami pada Maret 2011 silam. Akibat bencana itu, radiasi yang sangat kuat menyebar sekaligus memaksa sekitar 160 ribu orang melarikan diri dari paparan radiasi.
Sebagian besar reaktor nuklir Jepang sedang melalui proses perizinan ulang di bawah standar keselamatan baru akibat bencana Fukushima. Pemerintah menyoroti tragedi tersebut sebagai kegagalan regulasi dan operasional.
Jepang sendiri memiliki enam reaktor yang telah beroperasi. Sekitar 40% dari armada pra-Fukushima sedang dinonaktifkan.
Ayah Shinjiro Koizumi, merupakan seorang PM yang populer telah pensiun dari parlemen. Saat ini ia menjadi kritikus yang keras terhadap energi atom setelah terjadinya krisis nuklir Fukushima.