Jiftlik, Gatra.com - Warga negara Palestina yang menetap di wilayah Lembah Yordania mengatakan bahwa mereka telah hidup mengakar dan turun temurun dari beberapa generasi di Tepi Barat. Belakangan, wilayah tersebut mulai diutak atik oleh Israel dengan rencana pencaplokan oleh pemerintah Israel lewat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Kami sampaikan kepada Netanyahu, dan siapa pun yang mengikutinya, Anda tidak akan melanggar kehendak Palestina, Anda tidak akan pernah melanggar kehendak kami, tidak pernah, tidak pernah," kata seorang petani Hassan Al-Abedi (55) yang tinggal di desa Jiftlik.
"Ini tanah orang tua dan kakek nenek kita. Kami akan berpegang padanya tidak peduli berapa pun biayanya," tambahnya.
Sebelumnya, Netanyahu mengumumkan bahwa ia berencana untuk menerapkan kedaulatan Israel ke Lembah Yordan dan Laut Mati sebelah utara jika ia menang dalam pemilihan ulang 17 September mendatang.
"Ini bukan tanah Netanyahu," kata seorang warga Palestina Ismael Hassan (75) dari desa Zbeidat. Apakah Netanyahu berhasil atau tidak (dalam pemilihan) kami tidak peduli. Tanah ini untuk Palestina, untuk Palestina," ujarnya seperti dilansir Reuters (12/9).
Rencana tersebut mendapat kecaman dari para pemimpin Arab dan juga dari warga Palestina, yang berusaha untuk mendirikan negara sah di sepanjang Tepi Barat dan jalur Gaza yang diduduki Israel. Kantor Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan rencana itu merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.