Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Jumain Appe mengaku sangat berduka setelah mendapatkan kabar wafatnya mantan Presiden ke-3 Indonesia, Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie. Menurutnya, sosok BJ Habibie adalah sosok yang berperan dalam melahirkan generasi teknologi di Indonesia.
"Kita sangat berduka kehilangan sosok beliau [Alm. BJ Habibie]. Karena, beliau lah yang melahirkan kita semua yang disebut generasi teknologi. Dan saya kira bangsa Indonesia semua berduka. Terutama mengingat bagaimana kemajuan bangsa di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkat sumbangsih dari beliau," ungkap Jumain kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/9).
Lebih lanjut, Jumain pun menceritakan pengalamannya bersama Bapak Teknologi Indonesia tersebut. Jumain sendiri merupakan satu dari sekian banyak peserta yang dahulu mendapatkan beasiswa dari BJ Habibie untuk bersekolah di luar negeri. Saat itu, berkat jasa almarhum, Jumain bisa menimba ilmu S2 Computer Engineering di Australia.
"Iya saya sekolah karena dapat beasiswa dari beliau, S2 di Australia. Bidang Computer Engineering, pada 1990 hingga 1992. Beliau juga yang memberikan banyak pandangan bagi kita semua. Terutama bagaimana membangun Indonesia melalui pembangunan SDM," pungkasnya.
Mantan Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie meninggal akibat gangguan pada jantung pada Rabu sekitar pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September dan ditangani 44 tim dokter, dipimpin oleh tim dokter kepresidenan.