Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nasional, Nur Hidayati, atau akrab disapa Yaya menyatakan pemadaman kebakaran hutan dengan metode hujan buatan tidak efektif.

"Hujan buatan tidak efektif padamkan karhutla. Apalagi di Riau yang sebagian besar adalah lahan gambut kering. Butuh hujan yang besar dan kita hanya berdoa saja pada Tuhan untuk kejadian alam tersebut," katanya dalam konferensi pers di kantor WALHI, Jakarta, Rabu (11/9).

Pasalnya, hujan buatan tidak akan menjangkau ke akar gambut dan hanya padamkan api di permukaan. "Kalau begini sama saja hilangkan fungsi gambut yang semestinya punya cadangan air di akarnya untuk musim kering," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Daerah WALHI Riau, Riko Kurniawan mengatakan pemerintah akui saja bahwa gagal menjaga gambut dan kembalikan fungsi awalnya. Ia juga menyampaikan seluas 2.8 juta hektare lahan gambut terbakar di Riau.

"Lahan gambut yang kering memiliki potensi besar terjadinya karhutla. Luas lahan gambut terbakar adalah 2.8 juta dari 4.7 juta hektare dan ini masih akan bertambah," katanya.