Padang, Gatra.com - Diberlakukannya tarif ojek online (ojol) yang baru di seluruh Indonesia per 2 September 2019, menuai protes dari driver selaku mitra Gojek Indonesia. Salah satunya di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Driver Gojek yang tergabung dalam "Padang Bersatu" mendatangi kantor perwakilan Gojek Indonesia di Jalan Olo Ladang pada Rabu siang (11/9), untuk memprotes kebijakan tarif dan pemotongan insentif (bonus) sebesar 50 persen.
Menanggapi hal demikian, Teuku Parvinanda selaku Head of Regional Corparate Affairs Gojek menyebutkan, seiring dengan meningkatnya pendapatan organik mitra driver dari tarif, maka penyesuaian insentif perlu dilakukan. Tujuannya agar Gojek dapat terus menjaga permintaan order dan keberlangsungan ekosistem Gojek itu sendiri.
"Penyesuaian skema insentif juga kami lakukan agar Gojek dapat terus melakukan berbagai inovasi, perbaikan sistem, standar pelayanan, maupun mendorong berbagai kegiatan promosi," kata Teuku saat dihubungi Gatra.com dari Padang, Rabu (11/9).
Baca Juga: Tarif Naik, Driver Padang Geruduk Kantor Perwakilan Gojek
Terkait kenaikan tarif, hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 348 Tahun 2019 tentang peningkatan tarif dasar dan tarif minimum ojol. Kebijakan tersebut berlaku se-Indonesia.
Dia menambahkan, Gojek selaku mitra akan mendukung pelaksanaan aturan tersebut. Caranya, tarif dasar dan tarif minimum GoRide ditingkatkan. "Hal ini kami lakukan agar Gojek tetap menjadi platform pilihan konsumen sehingga dapat memastikan keberlangsungan pendapatan mitra kami secara jangka panjang," sebutnya.
Dia katakan, fokus Gojek pada kesejahteraan mitra tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Sejak awal, Gojek telah memiliki ragam inisiatif yang menjadikan mitra driver terdepan dalam kualitas pelayanan sehingga terus menjadi pilihan pelanggan.
Baca Juga: Dorong Start-up, Gojek-Digitaraya Luncurkan Gojek Xcelerate
Gojek mempelopori pelatihan pengembangan skill dan pengetahuan (BBM), akses untuk pengelolaan keuangan (Gojek Swadaya), hingga pemutakhiran super-app mitra driver Gojek.
"Mitra pengemudi memegang peranan penting dalam perkembangan ekosistem Gojek. Di manapun kami beroperasi kami selalu terbuka menyambut aspirasi mitra driver kami. Kami menghargai masukan-masukan yang dapat membuat Gojek menjadi semakin baik," tanggapnya.
Gojek juga membuka ruang diskusi dua arah antara mitra pengemudi dan manajemen melalui Kopdar Mitra Gojek. Dimana mitra secara langsung dapat menyampaikan aspirasi dan masukan mereka. Kopdar dilaksanakan secara rutin di seluruh kota operasional Gojek termasuk Padang.