Bandung, Gatra.com – Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB, Yani Panigoro, menyambut baik ada 5 perempuan kandidat calon rektor ITB 2020-2025 yang siap bersaing dengan 25 kandidat lainnya dari kaum adam.
“Ini prestasi, karena sesungguhnya dulu kami memang sangat kekurangan perempuan,” kata Yani di Gedung Annex, Rektorat ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/9).
Menurut Yani, saat ini memang mulai banyak perempuan yang ada di ITB. Berbeda dengan kondisi 50 tahun lalu, ketika ia masih menjadi mahasiswa baru di kampus ini. Kala itu, perempuan di kampus ITB sangat langka.
“Teknik mesin apalagi, dulu tidak ada perempuan di sana. Sekarang ada dan jumlahnya pun lumayan,” ungkapnya.
Kondisi tersebut juga berimbas pada calon pemimpin perempuan di Kampus ITB karena jumlah perempuannya sangat sedikit, maka calon pemimpinnya pun sedikit sehingga 5 perempuan nomine rektor ITB menjadi sebuah prestasi baru.
“Kami tidak mempermasalahkan gender, yang kami butuhkan adalah pemimpin yang bisa membawa masa depan ITB menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Perlu diketahui, ITB membuka pendaftaran terbuka untuk calon rektor periode 2020-2025 pada awal Agustus lalu karena masa jabatan Kadarsah Suryadi sebagai Rektor ITB periode 2014-2020 akan segera berakhir.
Dari hasil pendaftaran terbuka tersebut, sebanyak 30 nama terverifikasi untuk menjalani seleksi tahap selanjutnya, yang akan dilakukan pada 20 hingga 21 September 2019. Mereka adalah Acep Purqon, Ph.D, Edy Tri Baskoro, Tutuka Ariadji, Togar Mangihut Simatupang, Dermawan Wibisono, Deddy Kurniadi, Reini D Wirahadikusumah, dan Bambang Riyanto Trilaksono.
Kemudian, Daryono Hadi Tjahjono, Benyamin Sapiie, Ari Setijadi Prihatmanto, Satria Bijaksana, Emir Mauludi Husni, Jaka Sembiring, Mikrajuddin Abdullah, I Nyoman Pugeg Aryantha, Megawati Santoso, Edwan Kardena, Miming Miharja, Khairurrijal, Gusti Ayu Putri Saptawti Seokijo, Kadarsah Suryadi, Dicky Rezady Munaf, Widjaja Martokusumo, Dwi Larso, Dewi Larasati, Suhono Harso Supangkat, Sigit Puji Santosa, Bramantyo, dan Teti Armiati Argo.