Batam, Gatra.com - Konstruksi bangunan yang ditopang oleh tiang-tiang kayu di atas laut itu nampak sederhana saja. Berkonstruksi kayu dan berlantai papan.
Tapi siapa sangka, bangunan yang berdiri di kawasan Kelurahan Kasu Kecamatan Belakangpadang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu menjadi teramat penting lantaran berada di kawasan perbatasan negara yang berhadapan langsung dengan Singapura.
Polresta Barelang Batam menyebut bangunan itu Balai Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas). Bangunan itu menjadi posko utama para Bhabinkamtibmas yang saban hari akan menyisir pulau-pulau untuk memberikan penyuluhan, pengayoman dan kenyamanan bagi masyarakat.
Rabu (11/9) inovasi Polri di perbatasan yang dilengkapi perpustakaan mini, ruang konseling, pembinan, ruang diskusi publik itupun diresmikan.
"Inovasi ini belum ada di daerah lain di Indonesia. Lantaran lokasinya di pulau, pos dibangun di atas laut menghadap Negara Singapura. Kita berharap Bhabinkamtibmas di sini bisa optimal berperan dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat perbatasan," kata Kapolsek Belakangpadang, AKP Ulil Rahim, kepada Gatra.com, Rabu (11/9).
Balai Bhabinkamtibmas itu kata Ulil adalah upaya untuk mewujudkan pelayanan Bhabinkamtibmas yang profesional, modern dan terpercaya di wilayah perbatasan dan pulau kecil terluar.
"Kita ingin masyarakat berasa nyaman dan tidak canggung saat berinteraksi dengan personil polisi," katanya.
Lewat Balai Bhabinkamtibmas ini, kita harapkan kita bisa mempercepat pelayanan kepolisian, penyelesaian masalah, membina anak-anak, remaja dan masyarakat untuk kemudian bisa meminimalisir tindakan yang melawan hukum," tambah Ulil.
Para Bhabinkamtibmas ini kata Ulil bakal selalu jemput bola demi mempercepat pelayanan kepada masyarakat di perbatasan yang kebetulan jauh dari pusat pemerintahan.
Bhabinkamtibmas akan menggunakan speedboat, menyusuri pulau yang satu ke pulau lain. Mereka menjadi promotor untuk meniciptakan suasana kondusif dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
Camat Belakangpadang Yudi Admaji mengaku kalau pihaknya sangat membutuhkan Bhabinkamtibmas di daerah perbatasan itu. Sebab di Kecamatan Belakangpadang, ada 6 Kelurahan dengan tak kurang dari 166 gugusan pulau. Pulau itu, 44 berpenghuni, sisanya belum perpenghuni.
Dari semua pulau itu, 3 pulau di antaranya menjadi pulau terdepan, yang berbatasan langsung dengan Singapura. Pulau itu antara lain; Nippah, Ngenang dan Pulau Batu.
"Pastilah permasalahan yang terjadi di pulau terluar sangat beragam. Untuk menghadapi dinamika di perbatasan seperti ini, kita harus menjaga keutuhan demi mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal," ujarnya.
Mewakili tokoh masyarakat setempat kata Yudi, pihaknya sangat mengapresiasi dibangunnya Inovasi Balai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Kasu itu. "Ini tentu akan menjadi pusat konseling, untuk membina masyarakat agar menjadi promoter bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar," katanya.
Wakapolresta Barelang AKBP Muji mengatakan, Belakangpadang merupakan pulau terdepan yang harus dijaga. Semua elemen masyarakat musti ikut serta menggencarkan perang terhadap Narkoba. Soalnya pulau perbatasan sering digunakan untuk aktivitas melawan hukum itu.