Palembang, Gatra.com - Akademisi Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, Profesor Isnawijayani, M.Si., Ph.D mengajak para jurnalis guna memaksimalkan ruang kreativitas pada karya jurnalistik jenis feature. Peran tulisan feature belum maksimal dimanfaatkan jurnalis dalam menjalankan tugasnya sebagai media informasi yang mempengaruhi khalayak (publik).
"Dengan feature, media bisa menembus dimensi keterikan waktu sebuah berita (timeliness). Feature juga memberikan peluang bagi jurnalis untuk berkreasi dan mengekpresikan kemampuannya secara maksimal," ungkapnya usai acara bedah buku menulis di media massa dan produksi feature di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, Rabu (11/9).
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UBD Palembang ini juga menjelaskan, tulisan feature juga bisa melawan kemajuan teknologi saat ini termasuk keberadaan media sosial yang dianggap sebagai musuh bagi media massa. Dengan penggunaan bahasa jurnalistik yang dikombinasikan ilmu jurnalistik sastra akan memberikan gambaran secara detil terhadap suatu fakta maupun peristiwa.
"Dari kecil hingga besar kita butuh dongeng, feature itu seperti fiksi dongeng tersebut, karena disampaikan dengan bercerita. Jika kita beli koran dan kita mendapatkan banyak berita di dalamnya tentu kita akan senang. Kendati demikian, kebijakan ini kembali pada kepentingan industri media massa tersebut," ujarnya kepada Gatra.com.
Saat ini, suguhan berita-berita cepat (straight news) masih mendominasi dalam pekerjaan jurnalis di lapangan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh ritme kerja dari media tempat bekerja. "Wartawan itu dalam sehari harus mengumpulkan minimal tiga berita. Deadline ini membuat jurnalis tidak memiliki waktu untuk bercerita dari fakta yang didapatkan (membuat berita feature). Mereka terbiasa mengelola data yang mereka dapatkan menjadi berita (straght news) untuk memenuhi kewajibannya,"terang dia.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, Dr Kusnadi MA mengatakan, sebagai lembaga pendidikan yang bertugas menciptakan alumni berkualitas termasuk pada prodi jurnalistik, berbagai masukan dari berbagai ahli sangat diperlukan sebagai gambaran awal bagi mahasiswa. "Bisa menulis berita mutlak harus dimiliki mahasiswa jurnalistik, apapun jenis beritanya,” ujarnya.
Kegiatan bedah buku yang diinisiasi Himpunan Alumni Jurnalistik (IAJ) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurnalistik juga dilakukan MoU antara Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang bersama Fakultas Ilmu Komunikasi UBD Palembang. Selain itu, juga dilakukan MoA antara Fakultas Ilmu Komunikasi UBD bersama Prodi Jurnalistik dan Rafa TV Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Reporter: Karerek