Home Ekonomi GAPMMI: Perlu Dikaji Lagi Dampak Bea Masuk Produk Susu UE

GAPMMI: Perlu Dikaji Lagi Dampak Bea Masuk Produk Susu UE

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah berencana mengenakan bea masuk produk olahan susu untuk menjawab langkah Uni Eropa (UE) yang mengenakan bea masuk anti subsidi (BMAS) sementara terhadap biodiesel asal Indonesia yang berlalu per 5 September lalu. Bahkan, Menteri Perdagangan dalam beberapa kesempatan menghimbau pengusaha untuk mengalihkan pembeliannya dari UE.
 
"Mungkin dari kami mempertimbangkan perlu reguatory impact assesment (kajian dampak regulasi). Risk managementnya (manajemen risiko) bagaimana? Jangan sampai kita melakukan ini sekadar retaliasi (aksi pembalasan)," ungkap Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), Stefanus Indrayana kepada Gatra.com di Jakarta, Rabu (11/9).
 
Menurutnya, harga bahan baku berbasis susu akan naik apabila pemerintah meningkatkan bea masuk terhadap produk olahan susu dari UE. Hal ini akan menambah biaya produksi. Ia mengungkapkan UE memasok 30% pasar produk olahan susu impor di Indonesia.
 
Indra berpendapat produk makanan dan minuman Indonesia berbasis susu akan sulit bersaing dengan negara-negara ASEAN apabila bea masuk produk olahan susu diterapkan pada bahan baku.
 
"Produk yang sama dibuat di Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, Filipina masuk ke sini gak pake tax (pajak). Harga kita kalah dengan mereka. Apa nggak khawatir pabriknya pindah. Kalau nggak bisa kompetitif dalam negeri, investor mikir long termnya (jangka panjangnya) bagaimana?" terangnya.
 
Indra mengaku pelaku usaha dalam negeri siap beradaptasi untuk mengalihkan pasokan bahan baku dari luar UE. 
 
Di sisi lain, Indra meragukan pelaku usaha mampu mengisi kekosongan produk olahan susu Eropa apabila nanti bea masuk diterapkan karena produktivitas susu sapi di Indonesia masih rendah, yaitu 10-15 liter per ekor sapi per hari. Sebagai perbandingan, rata-rata produktivitas susu di UE sebesar 19,2 liter per ekor per hari pada 2017.
 
"Berarti produksi susu dalam negeri naik harus tambah sapi menghasilkan susu. Hasil susunya kompettif nggak?" ujarnya.
 
275