Palembang, Gatra.com – Di tengah kondisi permintaan semen nasional cenderung stagnan, permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memperlihatkan pertumbuhan cukup signifikan. Pada Agustus lalu, permintaan semen di wilayah ini tumbuh 9,4% apabila dibandingkan bulan sebelumnya.

Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), Jobi Triananda Hasjim menyatakan lebih optimis pencapaian penjualan pada triwulan ke III ini, dengan faktor pendukungnya. Seiring dengan komitmen pemerintah mempercepat sejumlah proyek pembangunan infrastruktur penghubung seperti ruas jalan tol Sumsel-Lampung hingga pencairan alokasi dana desa tahap ke tiga yang telah dimulai sejak akhir Juli lalu, menjadi katalisator bagi proyek-proyek lainnya.

“Volume penjualan SMBR alami pertumbuhan tertinggi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) yakni capai 12% dibandingkan Juli. Sedangkan, volume penjualan SMBR sampai Agustus lalu tumbuh 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan persnya, Rabu (10/9).

Pertumbuhan volume penjualan tersebut mampu menggerek market share SMBR di wilayah Sumsel menjadi 70% atau naik 5% dari bulan Juli yang mencapai 65%. Pertumbuhan volume penjualan juga berhasil menggerek pendapatan perseroan pada Agustus yang tumbuh 10% menjadi Rp. 209,4 Milyar dari Rp.189,9 Milyar dibandingkan Juli 2019.

Siklus permintaan semen yang mulai membaik di triwulan III ini juga diperlihatkan dari pertumbuhan volume penjualan semen sebesar 222.097 ton pada Agustus (tumbuh 10,5% dibandingkan bulan Juli). Pertumbuhan volume penjualan semen di Agustus cukup signifikan.

“Selain itu, Perseroan juga akan tetap fokus mengembangan sektor retail sebagai kontributor utama terhadap volume penjualan SMBR dengan promosi di tingkat retail dan consumer serta memperkuat saluran distribusi dan logistik melalui cement making center,” pungkasnya.