Jakarta, Gatra.com - Pengusaha, Dokter, sekaligus pendiri dari PT Kalbe Farma, Boenjamin Setiawan menekankan pentingnya penanaman budi pekerti. Boenjamin meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai ujung tombak pendidikan kembali menanamkan nilai tersebut dalam pembelajaran dan pendidikan anak Indonesia. Yang paling penting, Kemendikbud juga harus mendorong pendidikan keluarga di Indonesia.
Penanaman budi pekerti ini yang paling penting itu dimulai dari anak-anak. Lalu yang tak kalah penting lagi ada di keluarga. "Kalau keluarganya pendidikan rendah tentu akan sulit, makanya kami mohon Pak Menteri untuk dimajukan. Saya lihat kuncinya ada di anak anak," kata Boenjamin saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/9).
Sementara itu, Mantan Menteri Kesehatan RI era Presiden Soeharto, Farid Anfasa Moeloek mengatakan, dahulu pembelajaran budi pekerti masuk dalam pembelajaran khusus. Hal tersebut yang dirasa Farid perlu untuk dimunculkan kembali di pendidikan Indonesia khususnya dalam tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD).
"Saya bercerita saja.Nanti tergantung pak Menteri mengembangkannya seperti apa. Karena pak Menteri juga banyak wadah untuk menumbuhkan karakter, seperti pramuka dan lainnya. Tapi, saya sangat mengapresiasi sekali pelajaran budi pekerti itu. karena mengajarkan pribadi menjadi baik, jadi tidak berkelahi terus, otaknya pandai dan punya budi pekerti yang baik," ungkapnya.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengapresiasi saran yang diberikan kedua tokoh. Menurutnya saran itu sangat bernilai bagi kemajuan pendidikan Indonesia khususnya dalam bidang budi pekerti. Untuk itu, Muhadjir mengaku akan menampung saran tersebut. "Memang masukannya baik, khusunya untuk ditanamkan di SD. Saran dan usul tersebut akan kami tampung, dan kami lihat nanti seperti apa, apak sudah memadai atau kurangnya dimana," katanya.