Jakarta, Gatra.com - Scheneider Electric Indonesia berharap, Pertamina bersedia bekerja sama dalam pembuatan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Menurut Final Distribution Offer Marketer, Home & Distribution Division, Frankco Nasarino Nainggolan, itu dilakukan untuk memperbanyak infrastruktur yang berkaitan dengan kendaraan listrik.
"Kami berharap, Pertamina mau bekerja sama untuk membuat atau menyediakan tempat untuk stasiun pengisian daya listrik di SPBU. Agar infrastruktur kendaraan listrik lebih banyak, jadi ini juga mempermudah pengguna kendaraan listrik juga nantinya," kata Rino dalam acara perilisan EVlink, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9).
Lebih lanjut, Rino menjelaskan, di luar negeri, hampir semua SPBU difasilitasi dengan stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Hal itu kemudian menginspirasi Scheneider untuk mengaplikasikannya di Indonesia.
Meski, kata dia, stasiun pengisian daya kendaraan listrik tidak boleh diletakkan di lokasi sembarangan, di SPBU. Jika di luar negeri, tutur Rino, jarak aman untuk meletakkan stasiun pengisian daya tersebut yaitu di zona 2 atau di luar garis aman, dimana dispenser SPBU berada.
"Standarnya itu, peletakannya adalah di zona 2. Jadi kan di SPBU dibagi jadi tiga zona, zona 1 tempat dispenser BBM berada, zona 2 diluar garisnya, dan zona 3 luarnya lagi," imbuh Rino.
Bahkan, menurut dia, ada beberapa negara yang memperketat peraturan peletakan stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Rino menyebutkan, Thailand merupakan salah satu negara yang memegang prinsip keamanan itu.
"Di Bangkok lebih strick lagi pemerintahnya. Mereka mengizinkan, tapi di zona 3. Jadi itu kata mereka adalah batas amannya," tandasnya.