Badung, Gatra.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dibeberapa wilayah di Bali akan mengalami keterlambatan masa hujan selama 10 sampai 30 hari ke depan. Kondisi tersebut akan mengakibatkan masa puncak kemarau yang biasanya terjadi pada Juni, Juli, Agustus tahun ini akan menginjak hingga September.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III, Mohamad Taufik Gunawan, di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Rabu,(11/9), menyampaikan, keterlambatan tersebut diprediksi meski akan ada indikasi hujan pada September dan Oktober. Intensitas hujan selama 2 bulan tersebut tidak sebanyak seperti pada puncaknya di November dan Desember mendatang.
Baca juga: Musim Kemarau Lebih Panjang, Ini Solusi Kementan
"Gangguan dinamis, yaitu masih kuatnya angin timuran. Akibatnya musim kemarau biasanya terjadi pada Juni, Juli hingga Agustus di tahun ini. Akan tetapi puncaknya malah akan terjadi pada September. Dan musim hujan yang biasanya pada Oktober, mundur hingga 10 hingga 30 hari ke depan," ungkapnya.
Jika dilihat berdasarkan hasil analisis serta pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer, prakiraan musim hujan tahun 2019/2020 pada 15 Zona Musim (ZOM) no 205 sampai dengan 219 di Bali, disebutkan, prakiraan awal musim hujan 2019/2020 pada 15 ZOM, umumnya berkisar pada November 2019.
Adapun rincia dari sebanyak 11 ZOM, awal musim hujan antara November dasarian II-III, meliputi Kabupaten Jembrana bagian barat, Kabupaten Buleleng atau Jembrana bagian utara, Jembrana atau Kabupaten Tabanan bagian selatan, Tabanan atau Kabupaten Badung atau Kabupaten Gianyar, dan Tabanan atau Bangli bagian barat laut.
Baca juga: Agustus Puncak Kemarau, Pemerintah Optimalkan Waduk
Selanjutnya, Buleleng bagian utara, Bangli bagian utara, Karangasem bagian tengah, Gianyar bagian selatan, Kabupaten Klungkung bagian selatan, Kabupaten Karangasem bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, dan Kodya Denpasar.
Menurut Taufik, ada sebanyak 4 ZOM awal musim hujan antara Desember dasarian I-II, meliputi, Buleleng bagian barat, Buleleng bagian timur, Karangasem bagian utara, Karangasem bagian timur, dan Nusa Penida Klungkung.