Palembang, Gatra.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan (Sumsel). Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Karhutla Sumsel Kolonel Arh Sonny Septiono mengindikasikan ada peran perusahaan menyebabkan karhutla.
Hal ini dilihat dari adanya lahan yang sudah dipetak-petakan di dekat lahan perusahaan. "Kita ingin ada upaya hukum baik korporasi maupun perorangan (pembakar) dengan tujuan untuk memberikan efek jera," tegasnya usai bertemu dengan perwakilan perusahaan perkebunan dan kehutanan di Markas Korem 044/Gapo, Selasa (10/9).
Saat ini, upaya pengendalian karhutla masih fokus pada wilayah Banyuasin dan Ogan Ilir guna mengendalikan asap yang menyelimuti kota Palembang. Sonny juga mengingatkan kewajiban perusahaan agar karhutla tidak meluas, yakni upaya pencegahan dan pemadaman yang dilakukan pada kawasan 5-10 km dari wilayah perusahaan, “Kita lihat hasilnya, jika ada karhutla kita datangi perusahaan itu, berarti tidak bekerja, ” tegasnya.
Dansatgas mendorong agar perusahaan memiliki kesiapsiagaan personil regu pemadam, memperbanyak jumlah sumur, dan jangan fokus pada lahan perusahaan namun juga lahan sekeliling perusahaan,” Mereka (perusahaan) berjanji ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan Karhutla. Kita lihat nanti,” ucapnya.
Adapun, upaya yang dapat dilakukan korporasi yakni dengan membuat kanal blocking, pemberdayaan ekonomi masyarakat, membantu menyediakan alat berat guna membuka lahan dan memperbanyak titik pantau.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel, Harry Sutanto mengatakan keanggotaannya baru 72 dari 172 perusahaan. Sejak awal tahun lalu, pihaknya telah memberikan peringatan kepada perusahaan guna mencegah karhutla termasuk melatih 266 instruktur regu pemadam kebakaran (RPK) sebagai upaya pengendalian.
Reporter: Karerek