Home Politik Seni dan Budaya Warnai Aksi Dukung RUU KPK di Bandung

Seni dan Budaya Warnai Aksi Dukung RUU KPK di Bandung

Bandung, Gatra.com - Aksi mendukung Revisi Undang-undang (RUU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), diiringi pementasan budaya dan kesenian tradisional.

Dalam aksi yang dilakukan oleh Gerakan Masyarakat Jawa Barat Anti Korupsi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (11/9), mereka melakukan atraksi kesenian Babarongan yang lengkap dengan alat musik tetabuhan seperti rebana dan bedug.

Baca juga: Sandi Minta Revisi UU KPK Dihentikan

Berdasarkan pantauan, aksi yang di mulai sejak pukul 10.00 WIB ini pun melibatkan sejumlah mojang cantik yang menggunakan kebaya. Di tengah aksi, mereka membagikan bunga mawar kepada para pengendara mobil dan motor yang melintas.

Koordinator Aksi Rizal Triadi mengatakan, dalam aksi ini pihaknya juga ingin melestarikan budaya.

"Kita sekalian melestarikan dan memperkenalkan budaya, jadi bukan hanya aksi dan orasi kita juga melestarikan budaya," ujar Rizal di lokasi.

Kendati demikian, ia memastikan, kedatangan pihaknya ke depan Gedung Sate dalam rangka mendukung penuh RUU KPK. Pihaknya optimis RUU KPK akan membawa kemajuan untuk penanganan korupsi ke depan.

"Tujuan kita dari awal tetap dukung penuh Revisi Undang-undang KPK karena kita berpendapat bahwa dengan RUU KPK di sini akan membuat KPK lebih kuat bukan memperlemah," katanya.

Rizal menegaskan, pihaknya menyoroti terkait pengaturan penyadapan, yang seharusnya jangan sampai merusak privasi secara luas. Dengan demikian, adanya dewan pengawas justru akan lebih mengoptimalkan kinerja lembaga antirasuah tersebut agar tidak keluar jalur.

Baca juga: Jumlah Dosen Tolak Revisi UU KPK Terus Bertambah

"Untuk sekarang KPK bisa menyadap kapan saja dan di mana saja. Jadi dengan adanya dewan pengawas, setidaknya harus ada izin dewan pengawas. Karena KPK itu bukan malaikat," katanya.

Jalannya aksi berjalan tertib dengan pengawalan dari polisi. Beberapa kendaraan yang melintas aksi demo memperlambat laju namun arus lalu lintas di depan Gedung Sate tetap lancar. Hingga pada pukul 11.30WIB, massa mulai meninggalkan lokasi aksi. 

150