Ankara, Gatra.com - Baru-baru ini sebuah surat kabar Turki telah menerbitkan rincian terbaru dari sebuah rekaman yang dilaporkan menangkap momen terakhir jurnalis Saudi Jamal Khashoggi yang mati terbunuh. Pengkritik pemerintah yang dikenal vokal itu tewas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, pada 2 Oktober 2018.
Surat kabar Turki, Daily Sabah menjelaskan transkrip tersebut diperoleh dari intelijen nasional Turki. Ini termasuk informasi seperti dugaan kata-kata terakhir Khashoggi.
Saat ini, Daily Sabah tengah menjadi sorotan dunia karena mampu membeberkan dan merinci, termasuk yang selama ini diperdebatkan tentang kematian misterius jurnalis kawakan itu.
Baca Juga: Temui Menlu Saudi, Presiden Minta Pembunuhan Khashoggi Diusut Transparan
Dilansir BBC, Rabu (11/9), surat kabar itu menerbitkan dua laporan baru pekan ini tentang kematian Khashoggi di tangan kelompok yang mereka beri label "pasukan pembunuh."
Laporan terbaru mereka merinci informasi dari rekaman yang diduga kuat terjadi sesaat sebelum Khashoggi tewas. Ini termasuk rincian dari ahli forensik, tim yang dikirim dari Arab Saudi, negara yang menyebut jurnalis itu sebagai "binatang yang akan dikorbankan" sebelum kedatangannya.
Menurut laporan surat kabar itu, sebelum dibunuh dan dimutilasi, ada perintah bagi Khashoggi untuk kembali ke Riyadh karena perintah Interpol saat ia berada dalam konsulat, namun jurnalis itu menaruh rasa curiga dan menolak untuk memenuhi permintaan kelompok itu, termasuk mengirim SMS putranya, dan kemudian dibius.
Khashoggi kemudian memberi tahu siapa yang tengah mencoba membunuhnya, dengan kata-kata terakhirnya yang memohon untuk tidak melakukan pembiusan itu, karena ia menderita asma dan akan mati lemas jika ia menutup mulutnya. Ia kemudian dicekik dengan tas yang diletakkan di atas kepalanya dengan suara perkelahian yang diduga diambil oleh rekaman.
Surat kabar ini juga menuduh rekaman itu menangkap dugaan pembongkaran di tangan ahli forensik.
Laporan keberadaan rekaman audio dari kematian Khashoggi telah ada sejak tahun lalu. Para pejabat Turki secara terbuka mengonfirmasi keberadaan mereka dan mengatakan mereka telah membaginya dengan pemerintah internasional tetapi tidak jelas bagaimana Daily Sabah bisa mendapatkan detailnya.
Hampir setahun setelah kematiannya, beberapa potongan tubuh Khashoggi belum ditemukan meskipun ada tekanan dari dunia internasional.
Awal tahun ini, seorang pakar PBB menyerukan penyelidikan independen dan tidak memihak atas kematiannya.
Pelapor khusus Agnes Callamard menggambarkan kematian jurnalis itu sebagai "eksekusi yang disengaja dan direncanakan" dan menuduh pembunuhan.
Baca juga: Pangeran Saudi Sebut Khashoggi Islamis Berbahaya Anggota Ikhwanul Muslimin
Khashoggi dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Namun Saudi menolak laporannya dan secara konsisten menyangkal mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya.
Jamal Khashoggi adalah kontributor di koran Washington Post yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Ia terakhir terlihat memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk mendapatkan surat-surat yang dia butuhkan untuk menikahi tunangan Turki-nya.
Kematiannya yang misterius menumpuk sorotan di Arab Saudi, dan membuat banyaknya informasi yang saling bertentangan terkait kepergiannya. Pemerintah Saudi sejak itu menyalahkan operasi "jahat" atas pembunuhannya dan telah mengadili 11 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis ini.