Jenewa, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi mengatakan, pendudukan militer ilegal India di wilayah mayoritas Muslim di Kashmir menimbulkan momok genosida. Hal itu disampaikannya kepada forum Hak Asasi Manusia PBB, Selasa (10/9).
"Kota-kota yang menyedihkan, trauma, gunung, dataran dan lembah-lembah Jammu & Kashmir yang diduduki India bergema hari ini, dengan pengingat suram dari Rwanda, Srebrenica, Rohingya, dan pembantaian dari Gujarat," kata Qureshi kepada Dewan HAM PBB.
Seperti dilansir Reuters, India telah mencabut hak otonomi daerah Himalaya yang disengketakan. Wilayah itu merupakan tempat tinggal 8 juta orang.
"Saya ngeri menyebut kata genosida di sini, tapi saya harus [mengatakannya]. Orang-orang Kashmir di wilayah itu menghadapi ancaman besar terhadap kehidupan mereka, cara hidup dan mata pencaharian dari rezim pembunuh, misoginis dan xenophobia," ujarnya.
India dan Pakistan sedang sama-sama berusaha untuk mengklaim daerah itu secara utuh. Mereka telah melakukan setidaknya dua peperangan di atas wilayah tersebut.
Qureshi menyatakan, dirinya tidak melihat adanya kemungkinan keterlibatan bilateral dengan India. Dia mendesak Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dan Dewan Keamanan untuk membantu meredakan ketegangan.
"Hari ini 8 juta orang berada di penjara, kehilangan kebebasan politik dan sipil. Dunia tidak dapat diam dan dunia seharusnya tidak hanya diam," tegasnya.