Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Wiranto menegaskan tahun depan pemerintah tetap menghelat audisi talenta bulu tangkis, meskipun sempat ada polemik antara Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Meskipun terdapat polemik, Wiranto mengatakan untuk audisi mendatang tetap bekerja sama dengan pihak swasta dalam pembinaan. Pihaknya akan mengatur kerja sama antara swasta seperti PB Djarum ataupun lainnya akan tetap berpartisipasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) lewat program Corporate Social Responsibilities (CSR). "Ya kan swasta ini bekerjasama dengan pemerintah lewat Menpora. Swasta nanti partisipasi lewat CSR mereka. Nanti kami aturlah," jelas Wiranto kepada wartawan dikantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).
Wiranto menyayangkan polemik tersebut. Menurutnya pembinaaan sersebut bisa dilakukan oleh siapa saja tak membatasi siapa-siapa saja yang boleh melakukan pembinaan tersebut. Menurutnya polemik yang membahas persoalan iklan rokok tersebut sudah selesai. "Wong pembinaan siapa aja boleh kok. Soal Djarum karena rokok nanti bisa diatur dan sudah selesai kok. Itu kita sudah ada koordinasi," tandasnya.
Sebagai informasi, Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum menyatakan, tahun 2020 mendatang tidak akan menggelar audisi umum untuk mencari bibit atlet. Hal ini dilakukan untuk meredam polemik tudingan eksploitasi anak oleh sejumlah pihak.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, setelah rangkaian audisi tahun ini selesai, PB Djarum undur diri dan tidak menggelar ajang serupa pada tahun 2020. Meski demikian akan tetap menggelar Audisi Umum 2019 pada lima titik hingga babak grand final.
Namun dirinya menjamin, pihaknya tetap berada di garda terdepan dalam kegiatan pembibitan atlet bulutangkis usia dini. Akan tetapi, mulai 2020, PB Djarum tidak akan menggelar audisi sampai batas waktu yang belum ditentukan.