Palembang, Gatra.com – Kondisi udara yang tercampur asap dan berlangsung dalam waktu yang lama dinyakini akan berpengaruh pada kesehatan jangka panjang. Karena itu, ketika suatu daerah terpapar asap maka masyarakat sebaiknya segera menggunakan pelindung pernapasan (masker).
Dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ferry Yanuar, partikel asap yang bercampur di udara akan berpengaruh pada sistem saluran pernapasan, apalagi dalam waktu yang lama atau rutin. Pengaruh yang besar akan cepat terasa pada kelompok masyarakat dengan katagori rentan, seperti anak-anak, lansia, dan mereka dengan riwayat penyakit pernapasan (asma) dan lainnya.
“Karena itu, sebaiknya masyarakat, terutama kelompok rentan mengurangi kontak langsung dengan udara yang tercampur asap. Pengaruhnya tentu pada saluran pernasapan yang lebih cepat dirasakan oleh kalangan yang rentan,” terang dia saat dihubungi Gatra.com, Selasa (10/9).
Sementara dalam jangka waktu yang panjang, asap juga berpengaruh pada kesehatan. Meski, kata Ferry, belum melakukan penelitian langsung terhadap hal tersebut, namun terpapar asap bisa menimbulkan penyakit lainnya,” Iya, kemungkinan demikian (pengaruh jangka panjang) menjadi penyakit lainnya,” ujarnya.
Dia mengingatkan agar masyarakat dengan katagori rentan selain mengurangi kontak pada udara yang tercampur asap, juga makin melindungi saluran pernapasannya. Pada saat kemarau seperti ini, masyarakat meningkatkan komsumsi air putih,agar terhindar dari dehidrasi. “Jangka pendeknya, terjangkit infeksi saluran pernapasan (ISPA) seperti batuk, sesak bernapas, sampai pada daya tahan tubuh menurun. Karena itu, masyarakat harus lebih mewaspadai hal tersebut,” terangnya.
Sampai saat ini, Dinkes Sumsel telah menyalurkan masker kepada dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permintaan yang diusulkan. Pengadaan masker bagi masyarakat merupakan kewenangan dinas kesehatan kabupaten dan kota di daerah, namun dalam kondisi tertentu pemerintah kota/kabupaten bisa mengajukan pengajuan kebutuhan masker kepada Dinkes Provinsi Sumsel.
“Dinkes Provinsi sifatnya memback up kebutuhan, pada wilayah-wilayah yang terpapar asap seperti kabupaten Ogan Ilir, Palembang, Muba, OKI, Banyuasin, terus disalurkan. Di OKI saja pernah Dinkes bantu 20.000 masker dan kabupaten/kota lainnya,” terang dia.
Pekan lalu, Dinkes membagikan masker di kota Palembang karena sifatnya segera dibutuhkan. Saat itu, 11.0000 masker dibagikan ke pengguna kendaraan di persimpangan jalan, ke sekolah dan masyarakat lainnya akibat kondisi udara Palembang masuk katagori tidak sehat.