Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia, mengatakan, mempermudah proses masuknya investasi ke Indonesia, misalnya di sektor pertanian akan meningkatkan kesejahteraan petani.
Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (10/9), disampaikan, proses masuknya berbagai investor, salah satunya di sektor pertanian, tidak boleh ditolak atau dipersulit.
"Itu juga kan pesan Presiden Jokowi yang diminta dengan mudah di Indonesia. Proses yang sulit akan membuat investor malas melirik potensi usaha di sini," ujar Bahlil.
Menurutnya, investasi yang tinggi merupakan salah satu faktor utama yang mendukung peningkatan ekonomi Indonesia, lebih penting bagi masyarakat di kota dan daerah.
"Ketangguhan sebuah negara, seperti Indonesia, dapat dilihat dari ekonominya stabil. Investasi di berbagai sektor bisnis apa pun, termasuk pertanian, jadi penopangnya," ujar Bahlil.
Ia mengharapkan tidak mempersulit proses masuknya investor, khususnya di sektor pertanian, karena merupakan sektor yang membutuhkan masyarakat, jika investasi minimal, otomatis kenaikan kekayaan pembangunan pertanian.
Dari data yang terhimpun, investasi sektor pertanian sejak tahun 2014-2019 kompilasi Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mulai digabungkan, realisasinya mencapai Rp240,8 triliun.
Nilai investasi pertanian terakhir tahun 2017 dan 2018 masing-masing hingga mencapai Rp45,9 triliun dan Rp61,6 triliun. Catatan Peningkatan angka investasi pertanian sejak 2014-2019 Pengajuan hinga 110%.
Amran meminjam, tahun 2019 angka investasi sektor pertanian lebih melejit lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia meminta investasi pertanian 2019 mampu menembus Rp80 triliun.