Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti, Jumain Appe mengatakan bahwa saat ini kementerian tengah mendorong adanya pemerataan start-up di seluruh Indonesia. Hal ini didorong mengingat masih mendominasinya start-up dari Pulau Jawa. Tercatat dari data Kemenristekdikti, start-up di pulau Jawa memuncaki jumlah sebaran start-up yakni 128. Jauh meninggalkan wilayah di luar Pulau Jawa seperti Sulawesi dengan 20 start-up.
"Itu kami sudah mulai mendorong adanya afirmatif penugasan khusus pada wilayah tertentu sesuai karakteristik dan sumberdaya manusianya. Kalau di Jawa ini SDM tinggi dan Perguruan Tingginya hebat-hebat. Sedangkan di luar J,awa Perguruan Tinggi dan SDM terbatas. Kalau ini bersaing maka dikhawatirkan luar Jawa akan kalah. Makanya kita afirmatif 50 persen Jawa, 50 persen di luar Jawa," sebut Jumain di Jakarta, Selasa (10/9).
Target penyelenggaraan kegiatan pameran Start-up I3E ini adalah untuk menghubungkan baik start-up dari pulau Jawa atau luar pulau Jawa tadi dengan pihak industri. Sebab akan sangat berat bagi pata pelaku start-up, apalagi yang baru merintis, untuk berkoneksi dengan pihak industri tanpa ada jembatan dari pemerintah dalam hal ini dari Kemenristekdikti.
Lebih lanjut, Jumain juga mengatakan bahwa sejatinya banyak pelaku start-up yang di tengah jalan kehilangan fokus dan berimbas pada hasil start-up mereka. Untuk itu, para pelaku start-up harus fokus mengembangkan invoasinya bila ingin dihubungkan kepada industri kelak. "Kalau ada industri yang cocok, maka kita bisa dorong start-up tersebut," paparnya.