Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan bahwa pendidikan vokasi saat ini tengah mengalami peningkatan peminat. Peningkatan tersebut mencapai hingga 50-60%. Hal tersebut diungkapkan sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yang mengedepankan pendidikan vokasional kedepannya.
"Peminatan Vokasi saat ini mengalami peningkatan kira-kira sekitar 50 atau 60 persen. Jumlah mahasiswa meningkat luar biasa dan juga jumlah kelulusan meningkat lebih baik. Angka yang diterima industri juga sangat tinggi. Ini sejalan dengan kebijakan yang kementerian buat," ujar Nasir saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
Kementerian, tambahnya, tengah mendorong kebijakan agar tenaga dosen atau pengajar di program vokasi 50 persennya harus dari kalangan Industri. Kebijakan tersebut dianggap mampu menyempurnakan kebijakan sebelumnya yang hanya menyebutkan bahwa tenaga pengajar hanya perlu berstatus S2 atau magister saja.
"Nanti diambil dari industri yang sebidang dengan ilmunya. Hal itu kami dorong agar bidang ilmu mahasiswa sesuai dengan yang di inginkan industri ke depan," imbuhnya.
Lebih lanjut, perubahan kebijakan tersebut nantinya juga akan berdampak pada proses belajar mengajar dalam politeknik atau vokasi. Kelak, para mahasiswa tidak hanya didorong untuk belajar di dalam kelas, nanmun justru didorong untuk melaksanakan pembelajaran di luar kelas. Kalau bisa bahkan dapat mencicipi langsung dunia industri.
"Dulu 6 semester itu harus ada di ruang kuliah, sekarang tidak perlu lagi. Akan diubah menjadi 3 semester di kelas dan laboratorium, 2 semester di industri, dan 1 semester bisa di industri atau bisa di kelas, tergantung situasi. Kebijakan ini ternyata terbukti dapat meng-upgrade lulusan pada kesiapan kerja," jelas Nasir.