Jakarta, Gatra.com - Pameran acara Konstruksi Indonesia kembali dihelat tahun ini. Rencananya, pameran akbar itu bakal dilangsungkan pada 6-8 November 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC), Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin membeberkan ada tiga poin penting penyelenggaraan pameran tersebut. Pertama, acara ini akan mengedepankan mutu dan kualitas, tak sekadar memberi sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang disertai lomba keterampilan tenaga kerja itu.
"Kalau dulu kita melakukan sertifikasi, jumlahnya waktu itu 10 ribu. Kali ini kita ingin mengarah kepada mutu, kualitasnya, jadi bukan jumlah lagi. Kita coba jumlahnya lebih kecil tapi kualitasnya lebih bagus, walaupun kemarin itu tetap ada kualitas," kata Syarif selepas peluncuran acara di Auditorium PUPR, Jakarta, Selasa (10/9).
Baca Juga: Kemenko Sebut Begini Status Proyek Nasional
Poin kedua, pihaknya melibatkan stakeholder dalam menyukseskan acara tersebut. Di antaranya, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan profesi,serta pemenuhan rantai pasok.
Terkait rantai pasok, hal itu menjadi fokus utama acara, agar informasi kebutuhan material dan peralatan konstruksi yang akurat dan komprehensif bisa diketahui para pelaku industri dan pekerjanya. Terlebih, rantai pasok ini akan didukung dengan Industri 4.0 yang mengusung teknologi informasi yang canggih.
Poin ketiga, Syarif berharap acara ini sekaligus bisa meningkatkan kemampuan karakter Sumber Daya Manusia (SDM) melalui seminar dan roadshow. "Jadi di samping pameran, memperlihatkan hasil kerja selama lima tahun, kemudian ada gambaran kira-kira apa yang akan dibangun lima tahun ke depan. Maka kita akan jauh lebih siap setelah mengevaluasi diri. Bahwa ternyata memang ada beberapa hal yang mesti kita sempurnakan untuk menghadapi tantangan industri ke depan," tukasnya.
Baca Juga: Kontraktor Pengerukan dan Reklamasi Bentuk Asosiasi
Konstruksi Indonesia akan menjadi sarana bagi para pelaku usaha industri konstruksi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk melihat inovasi-inovasi terbaru dan menghasilkan solusi untuk perkembangan industri konstruksi, terutama di bidang rantai pasok konstruksi.
Pihak penyelenggara, Tarsus Indonesia, meyakini acara ini bisa menjadi ajang yang memberikan gambaran lengkap terkait tren dan peluang baru di industri Konstruksi Indonesia. "Wadah ini akan mempertemukan langsung para profesional lokal dan internasional. Konstruksi Indonesia 2019 diharapkan mampu menghadirkan solusi serta inovasi-inovasi terbaru dari industri konstruksi yang dapat memberikan kontribusi langsung dalam mempercepat pembangunan infrastruktur," ujar Managing Director Tarsus Indonesia, Tri Turturi.
Acara ini menampilkan beberapa narasumber dari Bappenas/Kementerian PPN, KADIN, juga asosiasi. Konstruksi Indonesia 2019 menghadirkan beragam produk dan jasa konstruksi, serta solusi dan inovasi terbaru. Ditargetkan diikuti 12.000 peserta acara yang terdiri dari perusahaan teknik sipil, kontraktor, konsultan, dan pemangku kepentingan di bidang konstruksi dan infrastruktur.