Jakarta, Gatra.com - Pembangunan kantor cabang Permata Bank di setiap daerah sudah mulai dikurangi. Hal ini, dilatarbelakangi oleh penggunaan transaksi oleh konsumen, yang hampir mencapai 100%.
"Kalau dari jumlah transaksi kita dalam setahun itu bisa mencapai Rp280 juta. Dari jumlah transaksi tersebut, sebesar 94% sudah melalui digital," ujar Direktur Teknologi dan Operasi PT Permata Bank, Abdy Dharma Salimin dalam acara "PermataBank Menghadirkan PermataMobileX untuk Sharia Banking" di Jakarta, Selasa (10/9).
Pengurangan kantor cabang tentu tidak akan dilakukan secara masif. Melainkan dilakukan secara hati-hati karena berdasarkan berbagai pertimbangan. Misalnya mempertimbangkan lokasi dan keuntungan.
Terkait fungsi kantor cabang, akan diadakan perubahan strategi. Kelak kantor cabang akan digunakan sebagai tempat untuk melakukan transaksi yang lebih kompleks. "Rule [kantor] cabang akan bertambah penting. Karena, kalau sebelumnya, rule [kantor] cabang hanya menerima tunai atau servicing costumer. Namun, ke depannya mereka harus bisa melakukan penjualan, baik itu reksadana, bonds, dan sebagainya. Tentunya, hal itu akan lebih sulit," jelas Abdy.
Di sisi lain, aplikasi digital Permata Bank yaitu PermataBank MobileX sudah mencapai 58%. "Jadi, itu adalah monthly user Permata Bank," pungkas Abdy.