Jakarta, Gatra.com -- Kajian Musawarah merupakan wadah yang menginisiasi gerakan hijrah di kalangan artis. Kajian Musawarah merupakan singkatan dari Muda Sakinah Mawaddah Wa Rahmah yang dibentuk Arie Untung, Dude Herlino, Dimas Seto dan kawan-kawan. Ketua Kajian Musawarah, Dude Herlino, menyebutkan saat ini jumlah anggota dari kajian musawarah lebih dari 300 orang artis dan pegiat seni.
"Kajian Musawarah dibentuk dari perenungan, kami ini dapat harta dan materi, tapi secara ilmu agama kurang. Kok kita tidak belajar? Akhirnya kami undang guru-guru kami," kata Dude Herlino dalam peluncuran Gerakan Indonesia Dermawan di Menara 165, Jakarta Selatan, Selasa (10/10). Kajian Musawarah rutin menggelar kajian bagi para artis dengan mengundang para ustaz dan mubaligh seperti Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Oemar Mita, Hanan Attaki dan sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, para pegiat kajian Musawarah merasa tidak cukup hanya sekadar belajar agama. Mereka merasa perlu untuk berderma kepada korban bencana dan korban konflik kemanusiaan. "Kegelisahan itu masih ada, melihat saudara yang tertimpa bencana, setelah berusaha, berfikir dan berembug bersama, kalau bekerja menikmati sendiri, apa yang bisa kita berikan untuk orang lain?" terang Dude Herlino.
Para pegiat kajian Musawarah akhirnya menggalang dana dan datang ke tempat bencana seperti di gempa Lombok dan gempa Palu. Dude Herlino dan para pegiat kajian Musawarah ingin para artis yang dahulu punya masa lalu kelam berhijrah ke jalan cahaya yang memberikan manfaat bagi orang banyak.
"Selama ini dunia entertainment identik dengan narkoba, perceraian. Perlu bapak ibu ketahui mereka punya rasa peduli yang besar, mereka punya semangat berdonasi dengan jumlah yang tidak kita bayangkan. Semoga bisa menular mewabah jadi virus yang baik, kami akan sebarkan ke teman-teman di dunia entertainment," ujar Dude Herlino.
Dimas Seto menambahkan, bahwa peran para public figure sebagai influencer seharusnya bisa mengajak banyak orang untuk ikut memberikan donasi dan bantuan bagi korban bencana dan konflik kemanusiaan. "Kami berniat mengumpulkan pekerja seni berbuat yang terbaik untuk umat, kami arahkan ke social impact, fungsi kami sebagai influencer," kata Dimas.
Bahkan, menurut Dimas peran para artis hijrah tidak hanya sebagai influencer namun ikut hadir langsung menyalurkan bantuan ke pelosok-pelosok negeri kepada mereka yang membutuhkan. Selain menyalurkan bantuan ke berbagai wilayah di Indonesia, Kajian Musawarah bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga telah menyalurkan daging kurban ke Mali, Somalia, dan Uganda.