Setelah proposal insentif pajak pribadi, Beijing mengusulkan pemotongan 50% pajak pembelian mobil. Respons Cina atas kebijakan pajak dan perang dagang Donald Trump yang membuat pertumbuhan Cina cuma 6,5%.
Genderang perang dagang Amerika Serikat versus Cina makin nyaring terdengar. Pertumbuhan ekonomi Cina dilaporkan melambat, sehingga para petinggi di Beijing merespons dengan sejumlah kebijakan pemotongan pajak. Langkah teranyar adalah proposal Badan Perencanaan Ekonomi Utama Cina untuk memotong pajak pembelian mobil hingga 50%.
Penjualan kendaraan di Cina turun 10% selama kuartal ketiga dan menghadapi potensi penurunan tahunan pertama dalam lebih dari dua dekade setelah perang dagang benar-benar mengurangi daya beli konsumen. “Kebijakan itu benar-benar kabar baik dan pasar telah menunggu,” kata Juergen Pieper, analis dari Bankhaus Metzler yang berbasis di Frankfurt, kepada Bloomberg.
Begitu proposal itu diumumkan pada Senin, 29 Oktober lalu, seperti ditulis Reuters, nilai sejumlah saham produsen mobil Amerika dan Eropa seperti General Motors (GM), BMW, Volkswagen, dan Daimler langsung naik hingga 11% pada penutupan perdagangan Senin sore di beberapa bursa seperti NASDAQ dan NYSE.
Perang dagang telah mengancam ekonomi Cina dan memengaruhi permintaan kendaraan. Kondisi muram ini mendorong Asosiasi Dealer Mobil Cina (CADA) menyerahkan seperangkat proposal ke Kementerian Keuangan dan Perdagangan Cina pada awal Oktober. Isinya agar 10% pajak pembelian mobil dipotong separuhnya.
Penjualan mobil Cina turun 11,6% menjadi 2,39 juta unit pada September. Angka itu merupakan yang terbesar dalam hampir tujuh tahun. Ini memicu kekhawatiran bahwa pasar otomotif terbesar dunia dapat terguncang untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade belakangan.
Tiongkok terakhir kali memotong pajak pembelian tiga tahun lalu. Saat itu, penjualan mobil melonjak di pasar mobil terbesar dunia yang merupakan medan laga para pembuat mobil global GM hingga Toyota Motor.
Turunnya permintaan global untuk ekspor memaksa Cina mengalihkan perhatiannya ke pasar domestik. Cina sedang mempertimbangkan menurunkan pajak pembelian kendaraan dari 10% menjadi 5%. Manfaat pajak akan berlaku untuk mobil dengan mesin tidak lebih besar dari 1,6 liter.
Sebelum pemotongan pajak pembelian mobil itu diumumkan, Xinhua pada Sabtu, 22 November lalu, melaporkan bahwa Beijing telah merilis rancangan kebijakan yang bertujuan memberikan potongan tambahan khusus untuk pembayar pajak. Versi draf peraturan itu kini sudah beredar dan pemerintah berharap pihak-pihak terkait dapat segera menanggapinya selama dua pekan ke depan.
Departemen Keuangan dan Administrasi Perpajakan mengatakan, aturan pengurangan itu dibuat dengan prinsip-prinsip yang adil dan masuk akal, sederhana, serta mudah dilaksanakan. Aturan insentif pajak itu secara efektif akan mengurangi beban masyarakat dan akan meningkatkan daya beli konsumen.
Cina mengusulkan fasilitas pajak pribadi baru untuk memotong biaya perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Fasilitas pajak pribadi ini berupa enam tunjangan yang dapat mengurangi tagihan pajak hingga 100.000 yuan per tahun.
Wajib pajak orang pribadi akan dapat memanfaatkan program pengurangan pajak tersebut untuk kepentingan pendidikan anak-anak, melanjutkan pendidikan tinggi, perawatan penyakit serius, kesejahteraan lansia, serta bunga pinjaman perumahan dan sewa. Revisi perpajakan itu baru akan berlaku pada 1 Januari 2019.
Hal itu nantinya juga berdampak pada pemilik rumah akan diizinkan untuk mengklaim hingga 1.000 yuan per bulan terhadap pembayaran bunga hipotek pada properti pertama. Mereka yang menyewa akomodasi akan mendapatkan tunjangan bebas pajak 800–1.200 yuan sebulan.
Lalu para orangtua akan dapat mengklaim potongan pajak 12.000 yuan terhadap biaya tahunan dari setiap biaya pendidikan anak-anak mereka. Sementara itu, semua orang dewasa akan diizinkan untuk mendapat benefit 3.600–4.800 yuan dari biaya tahunan pendidikan lanjutan mereka sendiri.
Sementara itu, para pasien dengan penyakit “serius” akan menerima tunjangan pajak sebesar 60.000 yuan per tahun. Lalu mereka yang merawat orangtua lanjut usia akan berhak atas keringanan pajak hingga 2.000 yuan sebulan. Untuk sementara waktu, tunjangan baru itu ditujukan bagi warga negara Cina.
Untuk mencambuk pertumbuhan ekonomi, Beijing memilih fokus pada keringanan pajak karena menilai konsumen dalam negeri adalah kekuatan terbesar. Pos konsumsi menyumbang hampir 80% pertumbuhan Cina dalam sembilan bulan pertama 2018, naik dari 45% pada 2010.
Pada kuartal ketiga 2018 ini, Biro Statistik Nasional Cina mencatatkan pertumbuhan ekonomi hanya 6,5%. Inilah angka terlemah sejak krisis keuangan global pada 2008. Untuk merespons pelambatan, para petinggi Komite Stabilitas dan Pengembangan Keuangan Cina telah bertemu untuk yang ke-10 kalinya dalam dua bulan terakhir mencari solusi. Eskalasi perang dagang memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Cina.
Sebenarnya ini adalah kali kedua dalam waktu kurang dari setahun Beijing memperkenalkan reformasi perpajakan. Pengurangan pajak memungkinkan jutaan pembayar pajak memutuskan bagaimana dan kapan menghabiskan uang ekstra yang mereka miliki untuk konsumsi.
Langkah ini akan meningkatkan sisi permintaan konsumen. Untuk itu, pemasok akan fokus pada pasar domestik daripada mengalihkan produksi mereka ke negara lain. Dalam skenario seperti itu, pasar domestik menjadi lebih menguntungkan bagi perusahaan.
Proposal kebijakan pemotongan pajak terbaru Beijing ini keluar di tengah-tengah laporan Kementerian Keuangan Cina pendapatan pajak tumbuh 14% menjadi 10,8 trilyun yuan pada periode Januari–Juli 2018. Pertumbuhan pajak itu lebih cepat daripada pertumbuhan PDB Cina pada periode yang sama.
Pendapatan pajak penghasilan pribadi juga meningkat cukup tinggi hingga 20,6% YoY menjadi 922,5 milyar yuan pada periode yang sama. Ini sudah melebihi penerimaan secara keseluruhan pajak penghasilan pribadi pada 2015. Pertumbuhan penerimaan yang kuat itu, memberikan kelonggaran bagi Beijing untuk mengurangi pajak.
PDB Cina pada 2018 diprediksi mencapai lebih dari 82,7 trilyun yuan atau US$11,93 trilyun. Penasihat kebijakan Bank Rakyat Cina (PBOC), Ma Jun, kepada majalah keuangan Caixin mengatakan pemotongan pajak dan pengurangan biaya untuk 2019 diperkirakan akan mencapai atau melampaui 1% dari PDB, atau sekitar 827 milyar yuan. Langkah ini diharapkan akan menambah 0,22% pada pertumbuhan ekonomi Cina.
G.A. Guritno