Palembang, Gatra.com – Kondisi udara pagi ini, di kota Palembang kembali masuk dalam katagori tidak sehat. Badan Meteorlogi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat untuk menggunakan pelindung tubuh, seperti masker saat berada di luar ruangan terutama pada kelompok yang rentan seperti anak-anak.
Berdasarkan observasi cuaca yang dilakukan di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang selama kurun waktu 24 jam sejak kemarin, didapati kondisi cuaca didominasi dengan kriteria asap yakni dengan kelembapan antara 45-95%, temperatur antara 23-35o C dan angin dari tenggara dengan kecepatan 5-20 Knots (9-37 km/jam). “Pagi ini, Palembang kembali masuk dalam katagori tidak sehat, data PM10 pagi dengan rentang 180-187 µgram/m3,” kata Kasi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, Selasa (10/9).
Diterangkannya, kekeruhan udara (asap) yang mengandung partikel-partikel kering menyebabkan jarak pandang berkisar 1000-8000 m, dengan jarak pandang terendah terjadi pada 23.00 UTC ( yakni sekitar pada 06.00 wib). Indikasi dari asap ini selain mengurangi jarak pandang yakni bau asap yang khas, perih di mata, sesak pada pernafasan dan matahari akan terlihat berwarna oranye kemerahan pada sore yang disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh polutan yang terdapat di atmosfer.
“BMKG berulang kali menghimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran dan tetap membuang sampah pada tempatnya, tidak membakar sisa-sisa dari pembabatan seiring akan masuknya musim tanam dan tetap membantu pemerintah dan stakeholder terkait (BPBD, TNI, POLRI dsb.) dalam menanggulangi Karhutbunla. Sekaligus menggunakan pelindung saat berada di luar ruangan, minum air putih dan upaya pencegahan lainnya,” terang dia.
Pergerakkan angin dari arah Tenggara berikut titik-titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan >80% berkontribusi asap di Kota Palembang dan sekitarnya. Adapun persebaran titik api masih berada di Air Sugihan, Pampangan, Banyuasin I, Tulung Selapan, Pedamaran, Cengal dan Pematang Panggang.
“Diprakirakan kondisi asap ini akan terus berlangsung di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya hingga hilang/padamnya titik-titik panas tersebut, sedangkan berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG dengan rentang prakiraan tanggal 9-16 September belum ada potensi hujan di wilayah Sumsel,”pungkasnya.