Jakarta, Gatra.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat selama periode pertama pemerintahan saat ini.
Ia menuturkan, peningkatan paling signifikan terjadi pada 2019, secara spesifik di triwulan II dan triwulan III, yang merupakan masa akhir periode pemerintahan.
"PDB kita di triwulan kedua 2019 ini sebesar 6,25% atau 29,39%. Lebih tinggi daripada laju pertumbuhan PDB perikanan triwulan yang sama pada tahun 2018, yang mana hanya 4,83%," ujar Susi, Senin (9/9).
Kemudian, Susi melanjutkan, nilai PDB perikanan triwulan III-2019 jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018. Mengalami kenaikan dari Rp58,58 triliun pada triwulan II-2018 menjadi Rp62,24 triliun pada triwulan II-2019.
"Jadi untuk triwulan yang sama, nilainya meningkat," ujar Susi.
Kontribusi PDB perikanan triwulan atas dasar harga, berlaku antara tahun 2014 - 2018 terhadap PDB Nasional. Ini menunjukkan kontribusi yang meningkat dari rata-rata 2,32% pada tahun 2014 menjadi rata-rata 2,60% pada tahun 2018.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai tambah yang mencerminkan peningkatan income para pelaku sektor perikanan secara rata-rata.
Susi menuturkan, harga itu pada dasarnya masih berpatok pada harga tahun 2014, yang belum direvisi oleh Peraturan Menteri (Permen) terbaru. "Jadi kita harapkan dari revisi Permen ini nanti harganya makin meningkat," tambahnya.
Ia juga menjelaskan, data PDB perikanan masih dibangun atas data yang masih kotor. Susi menyebutkan istilah unreported data. Kurangnya kepatuhan dari para pengusaha, lanjutnya, untuk melaporkan data riil.
"Masih kurang bagus. Dapat 2000 atau 1500 ton, tapi ngomongnya cuma 500 ton. Jadi kalau angka ini benar sesuai dengan yang terjadi di lapangan, mungkin angkanya bisa lebih tinggi," tuturnya.
Kemudian, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perikanan atas dasar harga konstan menurut provinsi dibandingkan dengan tahun 2018 pun meningkat.
Dalam data statistik yang diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jawa Timur memiliki PDRB tertinggi untuk nasional. Meski demikian, terjadi peningkatan di atas 10% untuk setiap wilayah di Indonesia.
"Semuanya meningkat, tidak ada yang tidak meningkat," tutup Susi.