Banyumas, Gatra.com-Gerakan Pramuka menjadi kekuatan luar biasa, dalam menggerakkan perubahan para pemuda kearah yang lebih baik. Salah satunya Penegak dan Pandega yang tergabung dalam Saka Bakti Husada, yang turut membaktikan diri kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
Hal itu disampaikan Sekda Jateng Sri Puryono pada kegiatan Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Bakti Husada (Pertihusada) VI Kwartir Daerah Jawa Tengah 2019 di Lapangan Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Senin (9/9).
"Sesuai dengan tema Pertihusada VI yakni Saka Bakti Husada Jawa Tengah Pelopor Kesehatan dan Karakter Bangsa, maka Pramuka harus dapat memberikan contoh melalui aksi nyata," ujarnya.
Sri Puryono mengatakan, keterlibatan Pramuka dalam upaya pembangunan bangsa, merupakan kondisi yang sangat diperlukan untuk kelangsungan Pramuka sebagai organisasi dunia.
"Jadi, misalkan adik-adik tahu di lingkungan setempat terdapat ibu hamil, terlebih yang beresiko tinggi (resti), maka lakukanlah pendampingan, sehingga memiliki pengalaman nyata," ujarnya.
Demikian pula, saat ada kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), anggota Pramuka juga harus terlibat aktif dari hulu hingga hilir.
Sebab, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jateng, pada tahun 2018 tercatat 10,20/100.000 penduduk dengan tingkat kematian 1.05%. Pada Juni 2019, kasus meningkat tajam dengan angka kesakitan 22.08/100.000 penduduk.
"Gerakan Pramuka harus mengambil peran dalam menurunkan angka kesakitan DBD," ucapnya.
Ia juga mendorong para anggota Pramuka jga melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Faktanya, saat sehat kita kadang lupa atau mengabaikan hal-hal yang semestinya dijaga. Contoh, abai dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan sembarangan dan tidak diawali dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) sesuai aturan, tidak pernah berolah raga," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dr. Yulianto Prabowo menambahkan, Pramuka Bakti Husada merupakan pelopor kesehatan yang sangat efektif.
"Masalah kesehatan kita, merupakan masalah perilaku pola hidup sehat. Untuk itu, kita mendorong agar mereka mampu menjadi agen perilaku hidup sehat ditengah masyarakat," ucapnya.
Ia menuturkan, yang harus dilakukan skala prioritas pertama menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan stunting dan mengelimanasi TBC, HIV/AIDS dan menurunkan angka kejadian penyakit tidak menular.
"Tahun 2021 kita ingin Jateng Bebas BAB Sembarangan,"ujarnya.
Reporter: Budi Arista