London, Gatra.com - Sebuah laporan menyebutkan, dunia bisa bebas dari malaria, salah satu penyakit tertua dan paling mematikan yang mempengaruhi manusia dalam satu generasi. Meskipun, setiap tahun masih ada lebih dari 200 juta kasus penyakit ini yang sebagian besar membunuh anak kecil.
Laporan itu menjelaskan, pemberantasan malaria bukan lagi mimpi yang jauh, tetapi memusnahkan parasit itu mungkin akan membutuhkan tambahan US$ 2 miliar (£ 1,6 miliar) dana tahunan.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Penyakit ini menyebar dari orang ke orang dengan gigitan nyamuk betina untuk mencari darah. Setelah terinfeksi, orang menjadi sangat sakit dengan demam parah dan menggigil.
Parasit menginfeksi sel-sel di hati dan sel darah merah, serta gejala lainnya termasuk anemia. Akhirnya, penyakit ini berdampak pada seluruh tubuh, termasuk otak dan bisa berakibat fatal. Sekitar 435.000 orang, kebanyakan anak-anak meninggal karena malaria setiap tahunnya.
Dunia telah membuat kemajuan besar melawan malaria. Sejak tahun 2000, jumlah negara dengan malaria telah menurun dari 106 menjadi 86. Artinya, kasus telah menurun sebanyak 36% dan tingkat kematian juga menurun sebesar 60%. Ini sebagian besar disebabkan oleh akses luas ke cara-cara mencegah gigitan nyamuk seperti kelambu yang diobati dengan insektisida dan obat-obatan yang lebih baik untuk mengobati orang yang terinfeksi.
"Meskipun ada kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, malaria terus melucuti komunitas di seluruh dunia, terutama di Afrika," kata salah satu penulis laporan, Dr. Winnie Mpanju-Shumbusho seperti yang dilansir dari BBC News, Senin (9/9).
Laporan itu ditugaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiga tahun lalu untuk menilai seberapa layaknya dan berapa biayanya untuk dapat menghapuskan malaria dari bumi ini. Ada 41 pakar malaria terkemuka dunia, mulai dari ilmuwan hingga ekonom telah menyimpulkan, bahwa hal itu dapat dilakukan pada tahun 2050.
"Sudah terlalu lama pemberantasan malaria menjadi mimpi yang jauh. Tetapi, sekarang kami memiliki bukti, bahwa malaria dapat dan harus diberantas pada tahun 2050," ucap salah satu penulis laporan, Sir Richard Feachem.
Untuk mencapai pemberantasan pada tahun 2050 akan membutuhkan teknologi. Di dalam laporan itu dijelaskan, mulai ada pengembangan cara-cara baru untuk mengatasi penyakit malaria. Ini bisa termasuk "potensi perubahan gim" dari teknologi penggerak gen.
Berbeda dengan aturan normal pewarisan genetik, dorongan gen memaksa gen (sepotong DNA) untuk menyebar ke seluruh populasi. Secara teori bisa membuat nyamuk tidak subur dan menyebabkan populasinya runtuh, atau membuatnya kebal terhadap parasit.
Laporan itu juga memperkirakan, sekitar US$ 4,3 miliar (£ 3,5 miliar) dihabiskan untuk malaria setiap tahun. Tapi hanya akan membutuhkan US$ 2 miliar lebih per tahun untuk menyingkirkan dunia dari malaria pada tahun 2050. Para penulis menyimpulkan, bahwa mendapatkan dana tambahan US$ 2 miliar setahun akan menantang. Tetapi manfaat sosial dan ekonomi dari memberantas malaria akan lebih menghemat biaya.