Pekanbaru, Gatra.com -- Belum sepekan dilantik, warga Riau berharap Anggota DPRD Riau 2019 - 2024 menemukan solusi politik terkait kebakaran hutan dan lahan di provinsi tersebut. Adapun 65 anggota DPRD Riau yang baru telah dilantik pada Jum'at (6/9).
Menurut Anggota DPRD Riau daerah pemilihan kota Pekanbaru, Parisman Ikhwan, saat ini alat kelengkapan dewan belum terbentuk. Oleh sebab itu pembahasan di tingkat komisi belum dapat dilakukan. Namun, katanya langkah Pemprov Riau yang akan merumahkan para siswa sudah tepat.
"Kabut asap akan berdampak buruk bagi kesehatan para siswa. Kebijakan Pemprov yang ingin meliburkan murid mesti didukung," sebutnya kepada Gatra.com, Senin (9/9).
Soal karhutla, DPRD Riau sendiri bukan tanpa aksi. DPRD pernah membongkar adanya jutaan hektar lahan perkebunan haram pada 2015. Keberadaan lahan tersebut diduga hasil pembakaran hutan dan lahan yang massif terjadi pada kurun 2014 - 2015. Bukan hanya itu pada 2018 DPRD juga mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang penanggulangan karhutla.
Untuk diketahui, Senin (9/9) kabut asap mulai menyelubungi kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau. Hal tersebut membuat aktivitas belajar mengajar para siswa menjadi terganggu. Bahkan, Dinas Pendidikan Provinsi Riau menerbitkan surat edaran perihal tindakan pengamanan dampak bahaya asap, dimana murid-murid akan diliburkan bila indeks pencemaran udara bekisar antara 200 - 299 yang menandakan udara sangat tidak sehat.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebanyak 289 titik panas terdeteksi di Riau pada Senin (9/9). Kemunculan titik panas di dominasi area Indragiri Hilir 185 titik, Pelalawan 57 titik, Indragiri Hulu 31 titik. Sedangkan jumlah titik panas di Bengkalis terdeteksi sebanyak 4 titik, lalu Kabupaten Kampar dan Kepulauan Meranti sama - sama 2 titik. Adapun satu titik panas ditemukan di Kota Dumai dan Kuansing.