Kupang, Gatra.com - Bupati Sumba Barat Daya Cornelis Kodi Mete menegaskan akan berbuat yang terbaik bagi wilayah yang dipimpinnya. “Kami dipilih oleh rakyat. Tentunya kepentingan mereka soal kesejahteraan kami tidak akan abaikan. Kami pasti akan berbuat yang terbaik untuk mereka,” kata Cornelis kepada wartawan saat jumpa pers Ahad (8/9).
Cornelis yang didampingi Wakil Bupati Marhten Christian Taka lebih lanjut berjanji program 100 hari kerjanya ke depan, terhitung sejak tanggal pelantikan hingga Desember 2019, langkah pertama yang dilakukan adalah pembenahan internal birokrasi pemerintahan.
"Hal ini penting karena masing–masing SKPD memiliki peran masing –masing untuk membantu kami membangun dan mensejahterakan masyarakat Sumba barat Daya,” jelas Cornelis.
Masalah lain yang akan dibereskannya nanti ujar Bupati Cornelis, seperti masalah dana desa (DD) yang selama ini banyak masalah. “Tentu dana Desa kami utamakan. Kami mau desa bersih masalah hukum. Kami akan memberikan pendampingan yang baik untuk membantu perangkat Desa agar memanfaatkan dana desa ini sesuai program yang ada,” ujar Cornelis.
Lebih lanjut dia mengatakan dalam masa pemerintahannya akan berupaya membangun dari Desa. “Desa akan jadi fokus kami berdua. Desa harus bercahaya, desa berair, desa berkekuatan pangan, desa aman, desa tentram, desa pintar, desa sehat, dan desa pariwisata. Ini target utama kami berdua,” ujarnya.
Dia menyebutkan seperti desa berair, pihaknya akan berusaha mencari sumber-sumber mata air kemudian dikerjakan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. “Ini karena air merupakan sumber kehidupan baik untuk kebutuhan manusia, ternak, percepatan pangan, mendukung desa sehat, dan mendukung desa pariwisata,” kata Bupati Cornelis.
Begitu pun desa bercahaya, dia berkeinginan selama 5 tahun kepemimpinan mereka ke depan semua rumah penduduk sudah bercahaya atau sudah terpasang jaringan listrik.
“Mimpi kami adalah Sumba menjadikan energi terbarukan, itu mimpi yang lalu, dan sekarang kami ulangi lagi mimpi itu dengan melakukan kemitraan semua komponen dengan memanfaatkan tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, dan bio masa,” kata Mantan Kadis Kesehatan Provinsi NTT ini.
Sementara di bidang pendidikan, pihaknya akan membuat program desa pintar, sehingga semua orang SBD menjadi cerdas. Karena itu, jajaran birokrasi yang ada harus menjadi contoh untuk mengantarkan rakyat menjadi manusia-mansia yang cerdas.
Bupati dua periode ini mengakui, daerahnya masih banyak yang buta huruf karena tidak sekolah dan drop out. “Kita mengajak semua komponen untuk mengganyang soal ini,” tandasnya.