Tangerang, Gatra.com - Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjarto, mengatakan, pihaknya mengharapkan koperasi dapat mewadahi dan merangkul usaha mikro untuk menjadi anggotanya.
"Koperasi berperan strategis untuk pemberdayaan ekonomi rakyat dengan cara mewadahi dan merangkul para usaha mikro kecil untuk menjadi anggotanya," kata Luhur saat menyampaikan sambutannya pada acara penutupan peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 daerah Kota Tangerang Selatan, Minggu (8/9).
Luhur mengatakan, koperasi mempunyai tanggung jawab sosial terutama dalam mendukung perkembangan usaha koperasi maupun anggotanya serta meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Di usia yang ke-72 tahun, telah cukup banyak perubahan yang dialami oleh koperasi di Tanah Air. Hal ini telah ditunjukkan antara lain dengan meningkatnya kontribusi koperasi terhadap PDB nasional yaitu dari 1,71% pada tahun 2014, meningkat menjadi 5,1% pada tahun 2018.
Menurut Luhur dalam keterangan tertulis, capaian tersebut merupakan hasil sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota dalam pemberdayaan koperasi.
Untuk itu, upaya penguatan secara internal perlu dilakukan melalui berbagai faktor, yakni edukasi atau endidikan anggota. Luhur menegaskan pendidikan anggota sangat diperlukan karena anggota sebagai pemilik dan pengguna harus pintar. Dengan basis anggota yang kuat, maka akan memperkuat keberadaan koperasi.
Selain itu, faktor Kepemimpinan di koperasi, pengurus dan pengawas dipilih dari dan oleh anggota. Apabila koperasi memiliki anggota yang mempunyai keterampilan dan wawasan yang luas, maka pengelolaan koperasi akan lebih mudah.
Luhur mengemukakan, kewirausahaan menjadi modal besar untuk memperkuat koperasi agar menjadi badan usaha yang mengakar di masyarakat.
"Oleh karena itu, para pengelola dan anggota hendaknya mempunyai jiwa wirausaha, sehingga koperasi dapat dikelola secara profesional," kata Luhur.
Selain sebagai badan usaha, koperasi juga berwatak sosial. Agar koperasi dapat mengakar di masyarakat, maka koperasi hendaknya ada kepedulian sosial.
Luhur juga meminta koperasi melakukan kolaborasi untuk mengembangkan dan memperkuat usaha. Kolaborasi antarkoperasi maupun dengan pemangku kepentingan lainnya.
"Terakhir, faktor yang harus diperhatikan adalah inovasi. Koperasi harus selalu kreatif untuk mengembangkan diri dan beradaptasi dengan perkembangan zaman," ujarnya.
Luhur mengatakan, di era industri 4.0, koperasi hendaknya tidak alergi dengan kemajuan teknologi. Untuk itu, inovasi dengan memanfaatkan teknologi sangat diperlukan apabila koperasi tidak ingin dikatakan “jadul”.
Koperasi juga agar menggandeng kaum milenial yang mayoritas melek teknologi dan informasi, serta diharapkan ada kaderisasi di tubuh kepengurusan koperasi.
Sementara itu Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, ?menyampaikan bahwa 7,2% pertumbuhan PDB Kota Tangerang Selatan (Tangsel) didukung oleh Koperasi dan UMKM.
Menurutnya, jumlah koperasi aktif di Tangsel berjumlah 350 unit. Ke depan, ditargetkan koperasi sebagai motor penggerak utama ekonomi Tangsel dengan menitikberatkan di sektor perdagangan dan jasa.
Kedua sektor tersebut sebagai trigger untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, dalam upaya mendukung pengembangan koperasi dan UMKM, dalam waktu dekat akan segera diselesaikan pembangunan gedung inovasi center.
"Melalui inovasi center, diharapkan akan dapat meningkatkan daya saing koperasi dan UMKM sekaligus sebagai jawaban untuk membina koperasi dan UMKM diera digitalisasi," kata Benyamin.