Denpasar,Gatra.com - Ratusan polisi yang terlibat Ops Patuh Agung dirazia petugas Provos Polda Bali soal kelengkapan administrasinya, mulai dari KTA, SIM, dan STNK. Bahkan, sikap tampang aparat penegak hukum tersebut juga tidak luput dari pemeriksaan yang dilakukan di halaman depan Gedung Ditlantas Polda Bali, Denpasar, Bali, Minggu.
"Adapun tujuan pemeriksaan ini dilakukan, guna mengecek kelengkapan dan menertibkan adminisitrasi anggota Polri yang terlibat Ops Patuh Agung. Jangan sampai polisi yang sering merazia kendaraan di jalan, malah tidak tertib karena tidak memiliki SIM dan tidak membawa STNK kendaraan," ujar Kasubbid Provos Bidpropam Polda Bali, AKBP A.A Gede Rai Laba.
Dia berharap, seluruh anggota Polri tidak ada yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Polisi harus menjadi contoh saat berkendara sehingga Bali bisa terwujud sebagai role model tertib berlalulintas sesuai commander wish Kapolda Bali tahun 2019.
"Mari tertib di jalan raya dan jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas," ujarnya.
Selain kegiatan tersebut dalam rangka Operasi Kewilayahan yang dilaksanakan selama 14 hari, mulai 4 sampai 17 September 2019, juga untuk mengedepankan kegiatan pereemtif yaitu dengan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.
Polda Bali juga bekerja sama dengan pecalang atau Keamanan Penjaga Khidmat alias polisi adat Bali guna secara bersama-sama menjaga keamanan di setiap wilayah atau desa masing-masing.
"Kegitan ini kami lakukan dalam rangka meningkatkan kembali Ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan yang sudah menurun, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan kesadaran toleransi umat beragama, serta partisipasi masyarakat terhadap upaya deradikalisme paham teroris," kata Kasubdit Bintibsos Dit Binmas Polda Bali sebagai Kasatgas Binluh Ops Bina Waspada Agung 2019, AKBP I Nyoman Resa, S.H., M.H.
Nyoman Resa menambahkan, dalam kegiatan tersebut para petugas pecalang juga diberi materi tentang cara bertindak serta kewenangannya dalam menjaga keamanan.