Kupang, Gatra.com - Pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Direktorat Kebudayaan bersama Pemerintah Kabupaten Flores Timur menggelar Festival Lamaholot. Dalam festival yang akan dilaksanakan di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Rabu (11/9) ini akan diisi dengan sejumlah atraksi budaya daerah Lamaholot.
“Festival seni budaya Lamaholot Flores Timur 2019 namanya Nubun Tawa. Festival ini akan dilangsungkan di Desa Bantala dibuka Direktur Kesenian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Restu Gunawan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Flores Timur, Aplonia Corebima Ahad (8/9).
Dia menyebutkan pada acara pembukaan hari pertama nanti akan diisi dengan tarian Sason oleh Komunitas adat Baipito, Sadok Nonga oleh Komunitas adat lewolema dan atraksi lain seperti tenun. “Festival ini adalah yang kedua kalinya. Dan untuk tahun ini kami bekerja sama dengan pihak Direktorat jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Kami sharing program maupun dananya,” jelas Aplonia Corebima.
Lanjut Aplonia, hari berikutnya akan diisi dengan atraksi Leon Tenada oleh komunitas adat Lewolema, Permainan tradisional Kote oleh anak–anak SD se Lewolema, atraksi dan pameran tenun. Sementara pada Jumat 13 September akan dilaksanakan sarasehan budaya di aula Paroki Gereja Weri Larantuka. "Nara sumbernya selain dari Jakarta juga ada juga budayawan asal NTT ” ujar Aplonia.
Acara festival Lamaholot Flores Timur ini jelas Aplonia, akan dilanjutkan Sabtu dan Minggu di Pulau Adonara. “Disini akan diisi dengan atraksi Titi jagung oleh masyarakat Adonara, silat kampung oleh komunitas adat Kecamatan Adonara Timur, Ritus Tikus oleh Sanggar Kiwangona, dan atraksi Ragam Sole,” jelas Aplonia Corebima.
Festival Lamaholot Flores Timur ini kata dia akan berakhir Ahad 15 September dan ditutup di Desa Karing Lamalouk, Kecamatan Adonara Timur. “Seperti hari sebelumnya, sebelum ditutup akan diisi dengan sejumlah atraksi budaya, tari dan pameran tenun dan proses menenun,” ujarnya.