Home Gaya Hidup Pertunjukan Gamelan Jawa Memesona Pemuda Washington DC

Pertunjukan Gamelan Jawa Memesona Pemuda Washington DC

Washington, D.C, Gatra.com - Pagelaran Gamelan Jawa yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC ternyata memukau publik Amerika Serikat (AS) yang datang memadati Ruang Presiden pada Jumat, 6 September 2019.

Selain Gamelan Jawa, juga ditampilkan tarian Jawa dan Bali, seperti Tari Gambyong dan Tari Merak serta demonstrasi Wayang Kulit. Tidak hanya itu, daya tarik gedung KBRI sebagai salah satu gedung bersejarah di Washington, D.C, juga menjadi magnet bagi lebih dari 100 pengunjung di acara yang dikemas dengan nama “Evening at the Embassy of Indonesia” itu.

“Indonesia merupakan tujuan favorit saya dan banyak orang Amerika, dan Gedung KBRI ini adalah yang terbagus di antara gedung-gedung kedutaan di kota ini,” ujar Greg Bland, CEO ThingsToDo, sebuah organisasi jejaring sosial bagi para profesional muda di AS yang malam itu menjadi mitra KBRI mengadakan acara ini, seperti dalam rilis yang diterima Gatra.com, Minggu (7/9).

Menurut Dubes Mahendra Siregar, gedung yang telah berusia 116 tahun ini merupakan bagian dari sejarah tersebut.

“Di mana para diplomat Indonesia menempatinya tidak lama setelah dijalinnya hubungan bilateral Indonesia-AS 70 tahun lalu yang kita peringati tahun ini,” kata Mahendra ketika mengawali sambutannya.

Ia membeberkan, bahwa fokus malam itu adalah Gamelan Jawa sebagai salah satu budaya tradisional tertua di Indonesia. “Kompleksitas dan orkestrasi gamelan menunjukkan capaian luar biasa masyarakat Jawa di bidang budaya,” tambahnya.

Di depan para tamu yang sebagian belum pernah ke Indonesia itu, Dubes Mahendra juga menyatakan bahwa gamelan dapat dilihat sebagai showcase keberagaman Indonesia, karena tidak hanya bisa dimainkan oleh masyarakat Jawa namun juga oleh suku lainnya bahkan mancanegara seperti penampilan malam itu.

“Jika mengelola dan menjaga harmoni belasan atau puluhan etnis dan suku sudah menjadi sesuatu yang menantang seperti di AS ini, sebaiknya Anda semua segera datang ke Indonesia agar terbangun pandangan yang lebih optimistik, karena kami memiliki sekurangnya 300 etnis dan suku, serta lebih dari 700-an bahasa daerah,” ucap Mahendra.

Ia menuturkan, bahwa tidak ada yang mudah dalam hal menjaga harmoni dari negara-negara yang begitu kompleks seperti Indonesia. “Namun kami selalu mengusahakan yang terbaik,” katanya.

Sebagai informasi, para pemain gamelan dan penari yang tampil malam itu berasal dari kelas Gamelan Jawa KBRI Washington, D.C, pimpinan Muryanto, peraih Ambassador’s Award in Excellence in Arts and Culture 2019. Sedangkan penjelasan tentang wayang kulit dilakukan oleh dalang kenamaan Marc Hoffman.

Selain itu, tarian Gambyong, Merak, dan Klono juga tak kalah memukau mereka, baik dari tampilan busana maupun gerakan para penari. Tak terhitung berapa kali permintaan swafoto para tamu dengan para penari.

Di akhir tiap penampilan, pembawa acara yang juga peserta kelas Gamelan Jawa menyampaikan deskripsi, sehingga membuat para tamu makin antusias mengikuti acara dan tidak beranjak.

“Penampilan malam ini luar biasa. Saya betah berlama-lama di Kedutaan Indonesia dengan suasana seperti ini dengan penampilan berkualitas tinggi seperti ini,” kesan Richard, pria AS yang tinggal di Washington, D.C.

525