Purwokerto, Gatra.com - Setelah perhelatan perdana di Bandung, Jawa Barat, Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum tetap menggelar Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis di Gelanggang Olah Raga (GOR) Satria Purwokerto, Jawa Tengah, 8-10 September 2019. Meski tengah menjadi polemik, para pemandu bakat dan pelatih tetap mencari bibit pebulutangkis muda.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan Purwokerto dikenal sebagai lumbung bibit pebulutangkis dan melahirkan sederet legenda bulutangkis dunia. Mereka di antaranya Christian Hadinata dan Fung Permadi, lalu di level senior ada nama Tontowi Ahmad, atlet PB Djarum kelahiran Desa Selandaka Kabupaten Banyumas yang berhasil meraih medali emas Olimpade Rio pada tahun 2016.
Di level junior masih ada Alberto Alvin Yulianto yang merupakan Juara Djarum Superliga Badminton 2019 dan semifinalis BWF World Junior Mixed Team Championships 2018. Adapula nama Agatha Immanuela yang merupakan Semifinalis BWF World Junior Championships 2018 di kategori ganda putri.
"Purwokerto dan wilayah Kabupaten Banyumas ini adalah kantongnya bibit pebulutangkis berbakat. Peminatnya luar biasa, kecintaan dan semangat masyarakat terhadap olahraga bulutangkis sangat tinggi," kata Yoppy Rosimin dalam jumpa pers yang diadakan di Hotel Aston Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (7/9).
Menurut dia, banyaknya bibit berkualitas dari Kabupaten Banyumas dan sekitarnya menjadi peluang untuk menemukan bakat istimewa yang memiliki semangat serta daya juang tinggi untuk menjadi juara dunia. Kelak, bibit ini juga akan mengharumkan nama bangsa.
Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi memprediksi lebih dari 800 peserta yang mengikuti Audisi Umum di Purwokerto.
"Sampai hari ini yang mendaftar secara online sudah 914 peserta, tinggal menunggu yang daftar ulang. Untuk itu, kami menerjunkan Tim Pencari Bakat yang akan terjun langsung memantau skill dan teknik para peserta. Untuk fisik, kami mencari pemain yang gesit, itu poin utama. Tapi, bila ada pemain yang memiliki bakat istimewa lainnya, kami juga membuka pintu untuk bergabung dan berlatih sebagai atlet PB Djarum," ujar Fung.
Fung mengatakan, Tim Pencari Bakat berisi peraih dua gelar Juara Dunia BWF, Christian Hadinata, pelatih PB Djarum Lius Pongoh, Yuni Kartika, Liliyana Natsir, Hastomo Arbi, Engga Setiawan, Komala Dewi, Fendy Iwanto, Juniar Setioko, Dionysius Hayom Rumbaka, Alan Budikusuma, Susy Susanti dan Antonius B Ariantho. Komposisi legenda dan pelatih ini diyakini akan memberikan sinergi dalam menjaring bibit-bibit pebulutangkis yang lebih berkualitas.
Berbeda dengan tahun lalu, Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 difokuskan pada dua kelompok usia yakni U-11 (berusia 6-10 tahun) dan U-13 ( 11-12 tahun) baik putra dan putri. Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.