Yogyakarta, Gatra.com- Klub sepakbola PSIM akan menjadikan ajang Trofeo Hamengku Buwono X sebagai ajang belajar dari lawan-lawannya. Di pertandingan antara tiga tim itu, kesebelasan Kota Yogyakarta tersebut menghadapi tim nasional U-23 dan Bali United di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu (8/9).
Pelatih Kepala PSIM Aji Santoso mengatakan, para pemain diinstruksikan untuk mengeluarkan kemampuan terbaik, meski Trofeo Hamengku Buwono X bukan kompetisi, melainkan perayaan 90 tahun PSIM.
"Tim lawan cukup bagus. Target PSIM harus tampil maksimal dan bagus. Tujuan utama ambil pelajaran lawan di level yang lebih tinggi dan jangan sampai cedera," kata Aji dalam konferensi pers di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu (7/9) sore.
Pertandingan trofeo bisa menjadi pengalaman berharga bagi pemain. Sebab lawan yang dihadapi merupakan tim kuat, yakni Bali United sebagai juara paruh musim kompetisi Liga 1 dan Timnas U-23 asuhan pelatih Indra Sjafri.
"Mudah-mudahan bisa menampilkan pertandingan yang menghibur bagi masyarakat karena ini perayaan 90 tahun PSIM," katanya.
Aji juga berharap sistem pertandingan trofeo tak membatasi pergantian pemain supaya mayoritas pemain bisa diturunka. "Kalau bebas melakukan pergantian pemain, kami akan memberikan porsi kepada para pemain yang jarang diturunkan di kompetisi," ucapnya.
Salah satu pemain PSIM, Aditya Putra Dewa, menambahkan, pertandingan trofeo ini bisa menjadi ajang bagi tim belajar dari lawannya nanti. "Mudah-mudahan pertandingan nanti bisa menghibur masyarakat," pungkasnya.