Muaro Jambi, Gatra.com - Kasus pelecehan seksual yang terjadi pada salah satu SMK di Kabupaten Muaro Jambi ternyata tidak hanya dilakukan oleh satu orang. Setelah menangkap tersangka berinisial MU, Polres Muaro Jambi berhasil mengembangkan proses penyidikan sehingga muncul nama terduga pelaku lainnya.
Pihak kepolisian pun bergerak cepat menindak lanjuti nama terduga pelaku yang muncul dalam penyidikan. Tim Satuan Reskrim Polres Muaro Jambi langsung diterjunkan untuk melakukan penangkapan pada Sabtu (7/9) dini hari.
"Benar, kita tangkap dini hari tadi. Ada dua orang yang kita tangkap. Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Muaro Jambi, AKP George Alexander Pakke, saat dikonfirmasi pada Sabtu (7/9).
Baca Juga: Polres Muaro Jambi Ciduk Buronan Cabul Remas Payudara
George Alexander Pakke mengatakan, kedua terduga pelaku ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda di Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Terduga pelaku yang diamankan itu inisial KD (20) dan yang satunya lagi berinisial RK (18).
"Yang kita tangkap terlebih dahulu berinisial KD, setelah itu kita tangkap lagi yang berinisial RK," ujarnya.
George mengatakan, kasus pelecehan seksual yang melibatkan ketiga orang ini berlangsung tahun lalu. Kejadian pelecehan itu tepatnya terjadi pada 8 Februari 2018, sekitar pukul 12.00 WIB di salah satu sekolah SMK di Muaro Jambi.
Kala itu, tersangka MU sedang beristirahat di sekolah lagi duduk di dalam kelas bersama temannya sambil menonton film porno dari handphone. Korban yang merupakan satu kelas dengan tersangka lantas memilih keluar dari dalam kelas tersebut.
Namun, setibanya berada di luar, tersangka MU menghampiri korban dan memperlihatkan film porno itu kepada korban. Dikarenakan korban tidak mau melihat, tersangka ini pun langsung meremas payudara korban. Lalu, satu orang teman dari tersangka berinisial RK turut ikut meremas payudara korban dari belakang.
Tak berhenti di situ, korban kemudian ditarik oleh teman tersangka lainnya berinisial KD ke sudut kelas. Di sana, korban direbahkan ke meja dan payudaranya kembali diremas KD. Karena tidak terima, korban pun berteriak minta tolong.
Korban akhirnya dilepaskan dan berlari keluar kelas untuk menemui gurunya. Selanjutnya korban menceritakan kejadian yang dialaminya itu kepada wali kelasnya dan akhirnya dilaporkan kepada kepolisian.
"Khusus terhadap dua orang yang baru kita tangkap ini, kita masih lakukan pemeriksaan. Setelah hasil pemeriksaan baru kita tetapkan statusnya," ujarnya.