Jakarta, Gatra.com - Tujuh negara di kawasan Hutan Amazon, menandatangani perjanjian perlindungan bencana kebakaran hutan. Upaya ini dilakukan melalui koordinasi pemantauan satelit.
Kesepakatan secara resmi dihadiri oleh Presiden Kolombia, Bolivia, Ekuador, dan Peru, Wakil Presiden Suriname, serta Menteri Sumber Daya Alam Guyana. Sedangkan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan Menteri Luar Negeri, Ernesto Araujo berpartisipasi melalui tautan video pada Jumat (6/9).
"Pertemuan ini sebagai mekanisme koordinasi para pemimpin negara, yang berbagi Amazon," kata Presiden Kolombia Ivan Duque dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/9).
Melalui perjanjian itu, beberapa negara yang terlibat, dapat menciptakan jaringan penanggulangan bencana alam. Dengan begitu, mereka dapat bekerja sama lebih baik dalam menghadapi peristiwa seperti kebakaran skala besar. Presiden Peru, Martin Vizcarra menuturkan, perlu adanya tindakan.
Beberapa negara sepakat berbagi informasi mengenai penambangan ilegal yang merusak konservasi. Perjanjian itu menyebutkan, mereka akan bekerja sama untuk memperkuat program dan mekanisme keuangan. Selain itu, mengulangi komitmen yang dibuat oleh mereka, terutama memobilisasi sumber daya publik dan swasta, termasuk bank multilateral.
Kebakaran hutan di Amazon Brazil meningkat hingga 83% pada tahun ini. Menurut data pemerintah setempat, bencana itu mempengaruhi perubahan iklim global. Kebakaran juga terjadi dalam beberapa pekan terakhir di Bolivia.