Purbalingga, Gatra.com – Meski masih menjadi daerah paling rendah konsumsi ikannya di Provinsi Jawa Tengah, konsumsi ikan masyarakat di Kabupaten Purbalingga meningkat cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir. Selama tiga tahun terakhir, kenaikan konsumsi mencapai 2,15 kilogram per orang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, Sediyono mengatakan pada tahun 2016 angka konsumsi ikan di Kabupaten Purbalingga adalah 12,51 kilogram per kapita per tahun. Angka ini kemudian meningkat 2017 dengan 13,39 kilogram per kapita tahun tahun.
Kemudian, pada tahun 2018 konsumsi ikan kembali meningkat menjadi 14,66 kilogram per kapita per tahun. Dia mengklaim, naiknya angka tersebut merupakan buah dari usaha-usaha yang dilakukan stake holder terutama DKPP yang gencar untuk mengkampanyekan pentingnya makan ikan.
“Lonjakan angka tersebut karena kampanye yang masif dari semua pihak dan terutama DKPP tentang pentingnya masyarakat untuk banyak mengkonsumsi ikan karena berbagai manfaat yang didapat,” kata Sediyono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/9).
Dia mengemukakan, angka ini berpotensi kembali naik pada akhir tahun 2019 ini angka tersebut berpotensi naik. Pasalnya, hingga akhir tahun 2019 , DKPP menggelontorkan sebanyak 34 ribu kilogram ikan konsumsi gratis untuk 34 ribu kepala keluarga (KK).
“Itu kita berikan semacam pancingan agar masyarakat mau dan gencar makan ikan. Lele itu tepat karena harganya terjangkau kalau masyarakat mencarinya dan stok di pasaran mencukupi. Mengolah lele juga tidak serumit ikan jenis lain yang bersisik dan berduri banyak,” ujarnya.
Menurut dia, kampanye gemarikan (Gerakam Memasyarakatkan Makan Ikan) berguna agar kebutuhan nutrisi masyarakat tercukupi dengan baik. Terlebih untuk anak-anak. Sebab, konsumsi ikan dipercaya bisa meningkatkan kecerdasan anak lantaran kandungan asam amino protein Omega-3.
Tak hanya itu, peningkatan konsumsi ikan masyarakat Purbalingga juga dapat berpengaruh positif terhadap berkembangnya usaha budidaya dan pengolahan hasil perikanan yang dilakukan 110.000 rumah tangga perikanan.
“Multiplier effectnya banyak karena selain kebutuhan nutrisi masyarakat tercukupi, usaha budidaya ikan juga pastinya meningkat. Tidak main-main angkanya 110 ribu rumah tangga perikanan itu,” ujarnya
Meski berhasil meningkatkan konsumsi ikan secara signifikan, Purbalingga masih menjadi daerah dengan tingkat konsumsi ikan terendah se-Provinsi Jawa Tengah.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Provinsi Jawa Tengah, Fendiawan Tistiantoro mengatakan rendahnya konsumsi ikan di Purbalingga dipengaruhi oleh letaknya yang jauh dari laut. Akibatnya, konsumsi ikan warganya masih sebatas ikan darat atau ikan air tawar.
“Letak Purbalingga yang jauh dari laut membuat warga di Kabupaten hanya mengandalkan konsumsi ikan dari air tawar dan itu kurang maksimal sehingga peringkat Purbalingga di Jawa Tengah dalam hal konsumsi ikan berada pada posisi buncit,” ucap Fendiawan.
Untuk mendongkrak angka konsumsi ikan di Kabupaten Purbalingga, pihaknya berencana membantu pengadaan tempat menyimpanan ikan atau container storage yang bisa menyimpan stok ikan laut dalam jumlah besar. Dengan begitu, pasokan dalam jumlah tertentu bisa langsung masuk ke penyimpanan dan relatif tak terpengaruh fluktuasi jumlah pasokan.