Jakarta, Gatra.com - Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), penyebaran konten hoaks terkait kerusuhan di Papua menurun sekitar 90%. Pelaksana Tugas (Plt) Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu menuturkan, angka tersebut dihitung sejak 30 Agustus atau puncak tersebarnya hoaks hingga hari ini, Jumat (6/9) dari puncak temuan URL pada tanggal 30 agustus.
Pada waktu puncak tersebut, ada 72.516 URL yang menyebarkan konten hoaks dan mengandung provokasi. Sedangkan data per 6 September ini hanya tercatat 6.060 URL.
"Turun banget, 6 ribu doang hari ini. . Tapi secara umum sih keseluruhannya menurun. Terakhir di tanggal hari ini itu 6 ribu doang, makin turun," ujar Ferdinandus.
Kominfo membatasi akses internet di Papua dan Papua Barat pada 21 Agustus 2019 dan mulai memulihkan secara bertahap pada 4 September 2019. Pada masa pembatasan, jumlah URL yang menyebarkan konten hoaks dan provokasi fluktuatif.
Tiga hari pertama sejak akses internet dibatasi, statistik sebaran konten hoaks cenderung menurun. Mulai dari 21 sampai 23 Agustus jumlah yang tercatat yaitu 37.113, 19.694, dan 13.956 URL.
Kementerian mencatat jumlah URL penyebar hoaks dan provokasi mulai 18 Agustus 2019. Dari awal pemantauan hingga saat ini jumlah total terhitung ada 610.192 URL.