Medan, Gatra.com - Kepala Bidang (Kabid) Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbang Pol Sumut, Ahmad Firdaus Hutasuhut, meminta agar mahasiswa turut menjaga toleransi masyarakat di Sumut, khususnya di Medan jelang Pilkada Medan 2020.
Hal itu dikatakannya dalam seminar nasional yang digelar PMKRI Komda Sumbagut. Seminar dengan tema "Merawat Toleransi dan Meneguhkan Kebhinekaan NKRI" ini digelar di Aula GKPS Jalan Ngumban Surbakti Medan, Jumat (6/9).
Baca Juga: Isu Wisata Halal Danau Toba Fitnah dan Hasutan
"Pluralisme di Sumut ini harga mati. Jadi Sumut bukan milik satu atau dua kelompok. Sekarang kalau mau Sumut ini aman, mahasiswa harus ikut menjaga," ujarnya.
Firdaus menambahkan, di Sumut toleransi itu sudah hidup beratus-ratus tahun lalu, salah satunya diikat oleh faktor budaya. Misalnya, ada marga Simanjuntak yang Islam tapi juga ada yang Kristen. Agama mereka beda, tapi budayanya sama.
"Itu yang membuat masyarakat Sumut ini susah terpecah belah. Dan saya minta mahasiswa juga harus menjaga ikut itu," kata Firdaus.
Baca Juga: Pemprov Sumut Luruskan Isu Wisata Halal Danau Toba
Pembicara lainnya dari KPU Sumut, Benget Silitonga menambahkan, mahasiswa jangan terjebak dengan pikiran simplistik. Ketika ada satu isu langsung dibawa kepada identitasnya. "Mahasiswa harus mengkaji setiap isu yang berkembang. Jangan sedikit-sedikit bereaksi yang kadang justru keluar dari substansi," kata Benget.
Benget menampik bila ada yang menyebut politik identitas disebut-sebut muncul karena Pemilu. Kalau pun ada yang menjadikan politik identitas, bukan berarti sistemnya yang salah.
Baca Juga: Wisata Halal Danau Toba Untuk Kenyamanan Turis
"Kalau begitu berpikirnya, nanti mahasiswa demo, bilang Pemilu dikembalikan seperti dulu. Padahal Pemilu langsung sekarang ini adalah hasil dari reformasi yang juga diperjuangkan mahasiswa masa reformasi lalu," terangnya.
Reporter: Jones