Jakarta, Gatra.com - Aktivis Sri Bintang Pamungkas membenarkan bahwa ia akan melakukan aksi massa untuk menolak pelantikan kepresidenan Joko Widodo pada 20 Oktober mendatang.
"Sudah saya sampaikan bahwa target kita lebih besar lagi, tidak cuma Jokowi tapi juga rezim yang kita mau jatuhkan. Dan tidak hanya sekadar rezim, tapi juga kita kembali ke UUD 45 asli. Cabut mandat Jokowi, membentuk pemerintah baru," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/9).
Sri menganggap bahwa hal itu merupakan suatu bentuk usaha. Suatu pernyataan pendapat. Dia bersama Front Revolusi Indonesia, sebuah organisasi yang menaungi dirinya, akan menggalang massa pada 11 September mendatang. Ia belum memberi kepastian di mana titik aksinya.
Sri mengungkapkan bahwa aksi massa akan terdiri dari gerakan sipil, tentara, maupun ulama. "Kami berusaha untuk mewujudkan itu. Bahwa kemudian hasilnya apa kita engak tahu persis. Tapi maksud saya adalah, sebelum tanggal 20 Oktober itu kita bermaksud untuk menolak pelantikannya," tambahnya.
Sri juga berujar bahwa yang ingin dijatuhkan adalah Jokowi yang belum resmi menjadi presiden. "Dia itu masih calon terpilih. Jadi bukan presiden. Enggak ada presiden sekarang ini," jelasnya.
Tuntutan itu, kata Sri, mencabut Jokowi dan rezimnya serta membentuk pemerintahan baru. "Pemerintah baru itu siapa, ya, terserah Tuhan aja yang maha kuasa," ucapnya.