Jakarta, Gatra.com - Pencari suaka meninggalkan Gedung Eks-Kodim di Kalideres, Jakarta Barat. Kementerian Sosial berencana menampung sebagian pengungsi asing pencari suaka di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) Melati, Bambu Apus, Jakarta Timur.
Menurut Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, balai tersebut dipilih karena cukup nyaman dan relatif jauh dari perkampungan warga.
"Kita siapkan di bambu apus, kita punya balai yang cukup baik, representatif ,bersih, seperti asrama sehingga sangat manusiawi," ujar Agus Gumiwang di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
Agus berharap, jangan sampai keberadaan pengungsi asing bisa menimbulkan potensi masalah sosial di sekitarnya. Oleh karena itu, dicari tempat yang tidak dekat dengan masyarakat.
Di Balai Bambu Apus, Kemensos akan menampung, kurang lebih sebanyak 300 orang pengungsi. Sedangkan sisanya, menurut Agus Gumiwang, sudah ditangani oleh International Organisation for Migration (IOM) dan UNHCR.
Bantuan dari Kemensos, untuk menampung para pencari suaka. Agus Gumiwang menuturkan, ini merupakan bantuan atas nama kemanusiaan. Sebab ia memahami, pemerintah daerah maupun UNHCR memiliki kemampuan yang terbatas.
Namun, Agus Gumiwang meminta kejelasan dan kepastian kepada UNHCR maupun IOM terkait berapa lama Kemensos harus menampung pencari suaka tersebut.
"Kami juga ingin mendengar dari UNHCR dan IOM, berapa lama mereka ini menjadi tanggung jawab kami, Pemerintah dan Kemensos, ini hal yang secara detail harus disepakati antara UNHCR dan Kemensos," ucap Agus Gumiwang.