Kupang, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat meminta pihak Gereja untuk segera mengembalikan kejayaan sekolah–sekolah Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) di NTT.
Gubenur bercerita, dulu sekolah GMIT dibawah Yayasan Yupenkris, sangat ditakuti oleh sekolah negeri dalam hal prestasi dan juga kedisiplinannya. Setiap kali ada perlombaan apapun, pasti sekolah GMIT yang juara.
"Tetapi sekarang keadaan itu berubah drastis. Oleh karena itu saya minta pihak GMIT melalui gereja-gereja untuk segera mengembalikan kejayaan itu," kata Viktor saat menghadiri syukuran HUT Jemaat Yegar Sahaduta Oenaek, Klasis Kupang Barat, Kabupaten Kupang, (6/09)
Dia mengatakan, untuk mengembalikan kejayaan sekolah GMIT, harus mengedepankan pendidikan berkarakter rohani dalam diri setiap orang baik pembina dan anak didik.
"Karakter Yesus harus ditampilkan di dalam pribadi setiap jemaat, sehingga menurut saya pendidikan berkarakterlah yang harus dikedepankan untuk menjadikan karakter Yesus nampak dalam diri setiap orang. GMIT dan Gereja harus bersama-sama serius mengerjakan hal ini," ujarnya.
Gubernur Viktor juga mengajak seluruh anggota jemaat yang 80 persennya bekerja sebagai petani dan peternak untuk serius mengerjakan usaha mereka ini. Jangan selalu berorientasi jadi pegawai negeri sipil karena penghasilan pengusaha akan jauh lebih besar.
"Saya bangga masyarakat ditempat ini mau berwirausaha. Jangan hanya mau menjadi PNS, karena pengusaha itu penghasilannya lebih besar dari PNS. Tinggal dirubah cara berpikir dan cara kerjanya,” jelas Viktor.
Pemerintah saat ini ujar Gubernur Viktor, lebih serius memperhatikan hal ini, mulai dari sistem permodalan maupun bagaimana memfasilitasi penjualan hasil yang mereka peroleh.
Ia juga menegaskan, akan ada sebuah aplikasi informasi yang dibuat oleh pemerintah, namanya Ladang Rakyat. Aplikasi ini akan memuat informasi berapa banyak lahan yang akan ditanam, berapa banyak hasil yang akan dipanen, semuanya akan dimuat dalam aplikasi ini.
"Dengan demikian para petani dan peternak tidak kesulitan khususnya dalam memasarkan hasil mereka, karena marketnya sudah jelas dan akan langsung turun ke lokasi untuk membelinya," kata mantan anggota DPR RI ini.
Di akhir sambutannya, Gubernur kembali mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan. Menurutnya, saat ini Kota Kupang mulai berbenah dan sudah mulai menunjukan hasil yang baik. "Kebersihan sudah mulai nampak, walaupun belum sesuai harapan. Oleh karena itu kita harus mendukung agar NTT bisa bebas dari masalah sampah, khususnya sampah plastik.
“Khusus mengenai sampah plastik ini, jika ada pembangunan gedung atau rumah yang harus dicor, maka sampah plastik ini juga dicampur dengan semen lalu dicor. Hal ini saya pelajari di Singapura, dan mereka berhasil menanggulangi masalah sampah plastik," katanya.
Sementara itu Ketua Majelis Sinode GMIT, Dr. Merry Kolimon, menjelaskan bahwa saat ini Gereja sedang berusaha untuk membawa perubahan demi membuat NTT bisa sejahtera.
Selain tugas Gereja membawa kabar baik bagi semua orang, saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan Gereja untuk menjadi pusat belajar bagi anak - anak.
"Kita mempersiapkan SDM sedini mungkin, sehingga masyarakat NTT dapat terbebas dari tawanan, baik tawanan kebodohan maupun tawanan kemiskinan. Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sehingga target kami untuk menghasilkan masyarakat sejahtera di NTT dapat terealisasi dalam waktu dekat," kata Merry.