Boyolali, Gatra.com – Presiden Joko Widodo meresmikan fasilitas produksi dan meluncurkan mobil Esemka di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Presiden Jokowi turut mencoba performa mobil yang diklaim sebagai buatan anak bangsa ini.
Usai meresmikan pabrik, Jokowi meninjau bagian-bagian pabrik didampingi beberapa menteri. Mereka menyambangi bagian assembly line, finishing, hingga ruang pengujian mobil. Usai melihat-lihat, Jokowi dan rombongan keluar pabrik dan mencoba performa mobil Esemka.
Setelah mengecek bagian kemudi, mantan Wali Kota Solo ini kemudian mengitari bagian depan mobil hingga berada di sebelah kursi penumpang. Jokowi membuka pintu dan kemudian masuk ke mobil. Di kursi kemudi, ada Menteri Perindustrian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang siap mengemudikan mobil.
Mobil pick up putih itu pun dinyalakan dan perlahan melaju. Sembari melempar senyum, Jokowi dan Airlangga berkendara sekitar lima menit.
Usai menjajal Esemka, Jokowi mengapresiasi mobil itu. Menurutnya, untuk produksi pertama, mobil Esemka sudah sangat baik termasuk dari sisi desain. ”Ini produksi pertama, saya lihat sudah cukup baik. Kalau ada yang kurang-kurang, namanya juga pertama,” ucapnya.
Mobil Esemka dibanderol Rp95 juta untuk off the road atau saat keluar dari pabrik. Sebagai mobil baru yang masuk pasar industri, Jokowi menilai wajar jika Esemka harus bersaing. Namun Jokowi percaya, produk ini mampu bersaing dengan produk di pasaran. ”Tapi saya lihat harganya kompetitif. Saya yakin bisa laku keras,” ucapnya.
Namun saat ditanya apakah pemerintah akan memberi dukungan agar Esemka dapat bersaing di pasar, Jokowi justru menegaskan bahwa Esemka merupakan perusahaan swasta. Dia menilai sebagai perusahaan swasta, Esemka harus mandiri dan berani berkompetisi.
”Kalau harganya baik dan kualitasnya baik, pasar pasti akan menerima. Apalagi Esemka memiliki keunggulan brand dan prinsiple Indonesia. Saya yakin masyarakat akan beli,” ucapnya.
Saat diminta membandingkan Esemka jenis Bima yang barusan dinaiki dengan Esemka Rajawali produksi 10 tahun lalu, Jokowi enggan membedakannya. ”Sama. Kalau yang itu (Rajawali) kan jenisnya SUV, ini kan pick up. Ya mungkin manajemen sudah menilai dan melakukan survei pasar. Mungkin hasilnya menjanjikan yang pick up, makanya didahulukan,” ujarnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai mobil pick up Esemka nyaman dikemudikan. ”Nyetirnya enak. Pak Presiden nyaman,” ucapnya.