Jakarta, Gatra.com - Incident Commander PT Pertamina (Persero), Taufik Adityawarman, mengatakan, proses pemberian kompensasi kepada warga yang terkena tumpahan minyak (oil spill) berlangsung di anjungan YY sumur YYA-1 PHE ONWJ, Karawang, Jawa Barat. Pemberian kompensasi itu masih pada tahap verifikasi.
Taufik mengatakan, kompensasi akan diberikan secara cashless. Karena itu, Pertamina menggandeng Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam prosesnya. Menurut data, 760 warga di Kepulauan Seribu sudah terverifikasi, dan Tangerang sekitar 60-70 warga.
“Ini laporannya baru saya terima tadi pagi. Sisanya masih dalam proses verifikasi terutama yang di Karawang, karena banyak. Tapi saya juga tanyakan lagi, ini sudah 100 persen atau belum,” kata Taufik saat ditemui di pergelaran Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (6/9).
Mengenai verifikasi data, kata Taufik, Pertamina memiliki data awal yang dikumpulkan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang kemudian dicocokkan dengan data yang dimiliki pemerintah daerah. Dengan begitu, pemberian kompensasi bisa tepat sasaran.
“Jangan sampai satu NIK itu nanti dipakai beberapa kepala, ga boleh itu. Makanya, kita berikan kompensasi cashless. Dibuatkan rekening masing-masing dari NIK. Karena kita juga sudah mengajak Himbara,” kata Taufik.
Tentang formula penghitungan besaran kompensasi, Taufik mengaku belum tahu. Hal itu diserahkan kepada tim Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dalam proses pemberian kompensasi, Pertamina juga menggandeng BPKP/BPK, serta kejaksaan. Langkah tersebut ditempuh supaya sesuai dengan peraturan dalam memberikan kompensasi kepada warga yang terkena dampak oil spill.
“Secara nasional yang kita tahu itu UMR basis. Tapi bukan berarti kita akan membayarkan sesuai dengan UMR, tidak. Basisnya itu, tapi formulasinya nanti masih dikerjakan. Kita sekarang fokusnya melakukan tahap awal dulu,” kata Taufik.
Tahap awal yang dimaksud adalah verifikasi data daerah yang sudah selesai akan langsung dilanjutkan prosesnya, sehingga tidak menunggu seluruh data dari total wilayah yang terdampak.
“Untuk Tangerang dan Kep. Seribu kan sudah selesai, ya secepatnya nanti akan kita proses.” tuturnya.